Tulis & Tekan Enter
images

DEMI KEMANUSIAAN : Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi saat melepas rombongan PMI Balikpapan yang mengantarkan bantuan menuju Kalimantan Selatan.

Malam Ini PMI Salurkan Bantuan ke Kalsel, Dilepas Walikota, Bagikan 9 Ton Logistik dan Uang Rp 300 Juta

KaltimKita.com, BALIKPAPAN —  Sejak melakukan penggalangan dana untuk bantuan korban banjir Kalimantan Selatan dan Gempa Bumi Sulawesi Barat, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Balikpapan sudah mengumpulkan bantuan dari warga dan berbagai komunitas berupa barang logistik mencapai 9 ton. Berisi beras, makanan bayi, susu, pampers.

Tak hanya itu, juga berupa dana yang terkumpul hingga kini totalnya mencapai Rp 600 juta yang akan dibagi ke dua wilayah yakni Kalsel dan Sulbar.

Nah, Kamis (28/1/2021) malam ini di Halaman Pemkot Balikpapan, melepas rombongan yang akan menyalurkan bantuan ke korban banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Ketua PMI Balikpapan, Dyah Muryani mengatakan rencananya untuk bantuan yang disalurkan ke Kalsel akan diangkut enam armada, yang terdiri dua truk, satu mobil pikap, satu ambulan, dan dua mobil hiace. “Untuk personel ada 26 petugas yang akan ikut ke Kalsel,” ujar Dyah Muryani.

Dijelaskan khusus untuk uang akan dilakukan melalui transfer ke PMI setempat yang nantinya akan menyalurkan ke warga. ”Hanya bantuan logistik akan kami serahkan langsung ke warga,” ujar Dyah.

Untuk lokasi yang akan dikirimkan, saat ini menyasar kepada tiga kabupaten yang ada di Kalsel, mengingat ketiga kabupaten ini saja yang baru bisa ditembus melalui jalur darat.

“Rencananya kami serahkan terlebih dahulu di Barabai, Martapura dan Banjarbaru. Untuk tahap pertama bantuan kami salurkan ke Kalsel, nanti tahap keduanya baru dikirimkan ke Sulbar,” katanya.

Meski bantuan sudah disalurkan, Dyah menambahkan untuk posko bantuan di PMI masih akan dibuka hingga 3 Februari mendatang, tapi waktu tersebut masih bisa diperpanjang jika memang diperlukan.

“Nanti kalau perlu dibuka lagi tahap kedua, sesuai aturan pembukaan posko juga bisa sampai 3 bulan masih boleh dilakukan, tapi kami coba buka dua minggu dulu,” jelasnya.

Adapun bantuan untuk ke Sulbar rencananya akan menggunakan jalur laut dan darat termasuk menggandeng TNI AL untuk bantuan kapalnya.

“Kami pingin menyalurkan sendiri supaya jelas pertanggungjawabannya untuk yang ke Sulbar tetap kami koordinasikan termasuk dengam PMI dan Dinas Sosial setempat,” pungkas Dyah. (and)


TAG

Tinggalkan Komentar