Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Menteri Energi Uni Eropa (EU), H.E. Kadri Simson bertemu dengan Gubernur Kalimantan Timur yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur di Hotel Novotel Balikpapan, Minggu (4/9/2022), untuk diskusikan potensi kerjasama transisi energi bersih dan berkadilan antara Uni Eropa dan Provinsi Kalimantan Timur.
"Transisi ke sumber energi yang lebih bersih tak hanya penting untuk mengatasi perubahan iklim, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan melindungi lingkungan. Uni Eropa telah berkomitmen untuk mencapai netralitas iklim pada tahun 2050 dan secara signifikan meningkatkan bauran energi terbarukan dan efisiensi energi pada tahun 2030. Untuk memastikan bahwa transisi energi di tingkat global, kita perlu bekerja sama dengan mitra di seluruh dunia, dan Indonesia adalah negara kunci dalam hal ini," jelas Menteri Simson.
Untuk mempercepat transisi energi. Uni Eropa telah mengembangkan berbagai kebijakan untuk mendukung peluncuran proyek energi terbarukan yang lebih cepat sambil memensiunkan bahan bakar fosil secara bertahap. Paket kebijakan 'Fit for 55. khususnya, dilengkapi dengan serangkaian tindakan spesifik di masing-masing sektor untuk memastikan kemajuan dalam transisi energi di semua sektor ekonomi, termasuk industri, bangunan, pemanas dan pendingin, serta transportasi. Implementasi paket tersebut akan mengurangi emisi gas rumah kaca Uni Eropa sebesar 55% pada tahun 2030. Rencana 'REPowerEU' akan semakin mempercepat transisi energi bersih dengan prosedur perizinan yang lebih cepat dan penyebaran tenaga surya, biometana, hidrogen terbarukan, dan heatpumps yang lebih besar.
Memastikan keadilan sosial dari transisi energi merupakan prioritas utama bagi Uni Eropa. baik di dalam maupun di luar negeri. Uni Eropa dan Negara-negara Anggotanya mengambil bagian dalam Kelompok Kemitraan Internasional untuk membentuk Kemitraan Transisi Energi yang Adil dengan Indonesia, yang akan memberikan bantuan keuangan dan teknis untuk mentransisikan sektor energi Indonesia secara adil dan inklusif, tanpa meninggalkan siapa pun.
Dalam diskusi dengan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur hari ini, Menteri Simson menekankan kesiapan Uni Eropa untuk bekerja sama dengan mitra internasional, seperti Indonesia, dalam transisi hijau dan adil. Dia berkata, "Uni Eropa memiliki banyak pengalaman dalam menghijaukan sistem energi kami dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Saya di sini hari ini untuk belajar bagaimana pengalaman ini dapat bermanfaat bagi Indonesia dan Kalimantan. Energi terbarukan, infrastruktur hijau, dan efisiensi energi adalah area untuk investasi yang produktif dan berkelanjutan dan ini sangat tepat waktu dengan rencana relokasi Indonesia untuk ibu kota baru di Kalimantan".
Kunjungan ke Kalimantan Timur merupakan bagian kehadiran Menteri Simson di Rapat Menteri-Menteri Transisi Energi di G20 dan juga untuk menjalin hubungan bilateral antara Uni Eropa dan Indonesia dalam sektor energi.
Kepala Dinas ESDM Provinsi Kaltim, Munawwar mengatakan, pihaknya masih menunggu komunikasi lebih lanjut dengan Uni Eropa mengenai potensi yang bisa dikembangkan di sektor lain.
"Nanti kami padukan dulu, mereka (Uni Eropa) juga belum membuka secara detail. Tapi bisa juga supporting terkait teknologi dan SDM barangkali. Kami hanya memberikan gambaran potensi-potensi saja dulu yang ada," ulasnya.
Informasi tambahan, Uni Eropa adalah persatuan ekonomi dan politik dari 27 Negara Anggota dengan jumlah penduduk sebanyak 447 juta. Bersama-sama, Uni Eropa telah membangun zona yang stabil, demokratis dan pembangunan yang berkelanjutan dengan tetap menjaga keragaman budaya, toleransi dan kebebasan individu. Pada tahun 2012, Uni Eropa dianugerahi Penghargaan Nobel Perdamaian atas upayanya mencapai perdamaian, rekonsiliasi, demokrasi dan hak asasi manusia di Eropa. Uni Eropa adalah blok perdagangan terbesar di dunia, serta sumber dan tujuan investasi asing langsung terbesar di dunia. Secara kolektif, Uni Eropa dan Negara-negara Anggotanya adalah donor terbesar Bantuan Pembangunan Resmi (ODA), yang menyediakan lebih dari setengah ODA secara global.
27 negara anggota Uni Eropa (dalam urutan protokol) adalah: Belgia, Bulgaria, Republik Ceko, Denmark, Jerman, Estonia, Irlandia, Yunani, Spanyol, Perancis, Italia, Siprus, Latvia, Lituania, Luksemburg, Hongaria, Malta, Belanda, Austria, Polandia, Portugal, Romania, Slovenia, Slovakia, Finlandia dan Swedia. (humas/lex)