Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Dalam momentum Hari kesaktian Pancasila pada 1 Oktober, Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Subari menghimbau agar masyarakat khususnya warga Kota Beriman, untuk tetap menjaga kesatuan dan persatuan dalam menyambut tahun politik mendatang.
Menurutnya, memasuki tahun politik diera digitalisasi ini akan sangat mudah disusupi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, sehingga dapat memicu perpecahan antar bernegara disebabkan dari pilihan yang berbeda.
Oleh sebab itu, ia meminta agar masyarakat tetap cerdas supaya tidak mudah terhasut dan terpancing dalam era digitalisasi khususnya penggunaan sosial media (sosmed).
"Di tahun Pemilu hal seperti ini menjadi sangat penting, jangan sampai masyarakat terprovokasi hanya karena perbedaan pilihan warna, Calon Legislatif hingga Presiden. Sebab bisa jadi nanti ada oknum-oknum tertentu yang memanfaatkan momen ini," ujarnya saat ditemui di kantor DPRD Kota Balikpapan, Senin (2/10/2023).
Pun begitu, tak lupa ia juga berpesan utamanya kepada para generasi muda untuk lebih bijak dalam penggunaan sosmed. Di mana para kawula muda mesti tetap menjaga etika dan norma-norma berdasarkan undang-undang ITE yang berlaku di negara Republik Indonesia ini.
"Jangan sampai ditahun politik malah membuat berita hoax, diskriminatif dan mengadu domba. Maka harus bijak diera teknologi ini," tegasnya.
"Dan yang penting masyarakat tetap bersatu menjaga eksistensi negara kesatuan Indonesia," sambungnya.
Kendati demikian, Subari pun mengingatkan bahwa ancaman lain dari luar juga harus selalu diwaspadai. Mengingat pada peristiwa G30S PKI yang sempat menggoyah kesatuan bangsa. Maka itu, kata dia, bagaimana agar semangat Ideologi Pancasila terus tertanam dan menjadi pegangan, dalam menjaga persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia.
"Ini adalah ikrar dari Ketua DPR RI hingga ke seluruh anggota dewan se-Nusantara dalam menyatakan sikap bahwa rakyat Indonesia sepakat untuk bertekat menegakkan Ideologi Pancasila, dan menjaga kedaulatan dari bahaya ancaman yang bertentangan dengan Ideologi Negara," pungkasnya. (lex)