Oleh : Dr Isradi Zainal
Sekjen Forum Rektor PII, Ketua Forum Masyarakat Adat Nusantara (Formanusa)
Kamis 5 Agustus 2022, saya berkesempatan mendampingi Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Tim Transisi Otorita IKN Dr.Diani menyambut kedatangan Menteri Ketenagakerjaan RI Dr. Ida Fauziah di kantor camat Sepaku. Menteri Naker dan tim dijadwalkan berkunjung ke titik 0 IKN untuk membuka pelatihan berbasis kompetensi bersama dengan Kepala OIKN dan Gubernur Kaltim.
Pelatihan ini secara khusus diperuntukkan untuk warga IKN khususnya yang terdampak dalam pembangunan tahap 1 di tahun 2022-2024. Saya dan Bu Diani bergabung di tim transisi IKN dimana saya menjadi salah satu anggota tim ahli tim transisi IKN.
Sebelum ke titik 0, Bu Diani, kami dan Bu Menteri bersama tim sempat berdiskusi terkait pelaksanaan pelatihan di IKN dan topik lainnya terkait ketenagakerjaan.
Pada diskusi tersebut hadir juga provider dari PT. Propan yang ikut memberi Pelatihan dan tamu dari Austria dan Jepang yang berpengalaman membangun Balai Latihan Kerja atau BLK. Salah satu diskusi yang mengemuka adalah perlunya BLK di kawasan IKN untuk mengoptimalkan Pelatihan kerja berbasis kompetensi terhadap warga IKN dan sekitarnya.
Setelah berdiskusi kami dan rombongan Menteri Ketenagakerjaan menuju titik 0 IKN. Di titik 0 IKN Menteri Ketenagakerjaan RI secara bersama sama dengan Kepala Otorita IKN dan Gubernur Kaltim membuka Pelatihan berbasis kompetensi untuk angkatan ke 2.
Di acara tersebut hadir juga Mantan Kepala Bappenas Andrinof Chaniago, sejumlah Rektor dan undangan lainnya. Ada 144 peserta yang hadir dan mereka mengikuti acara dengan antusias. Selain itu ditampilkan juga hasil karya para peserta pada angkatan sebelumnya yang berlangsung dari tanggal 4-27 Juli 2022.
Acara Pembukaan Pelatihan berbasis kompetensi angkatan ke 2 (dua) diawali dengan laporan Dirjen Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas dilanjutkan dengan sambutan Gubernur Kaltim Isran Noor yang secara khusus memberi apresiasi kepada Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziah dan Kepala Otorita IKN Bambang Susantono.
Seperti biasa Gubernur Kaltim ini sering menyampaikan joke-joke segar yang membuat suasana jadi cair. Bahkan Gubernur sempat menyentil kami dengan menyampaikan kalau nama Rektor Unmul adalah Prof Masjaya sedangkan Rektor Uniba adalah Isradi Noor.
Kami dan Pak Isran Noor memang punya kedekatan emosional, karena kami sangat mengapresiasi beliau sebagai salah satu tokoh yang berperan penting dalam memuluskan pindahnya IKN ke Kaltim.
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono yang memberi sambutan setelah Gubernur Isran Noor menyatakan Pelatihan yang diselenggarakan di IKN ini dimaksudkan agar warga IKN khususnya yang berada di kawasan inti pusat pemerintahan bisa berpartisipasi sebagai tenaga kerja yang ada di IKN sebagai dampak dari pembangunan IKN yang akan dilaksanakan pada tahap awal pembangunan IKN ditahun 2022-2024.
Sambutan Kepala OIKN yang diselingi dengan pantun dan yel-yel IKN Nusantara dan Indonesia Jaya membuat suasana semakin seru dan mendapat applause dari peserta.
Sejumlah pelatihan yang ditawarkan Otorita IKN bekerjasama dengan Kemnaker diantaranya pelatihan pengecatan, pelatihan barista, pelatihan pembuatan roti dan kue, pelatihan hidroponik,pelatihan menjahit pakaian wanita,pelatihan sablon/digital printing,pembuatan batik tulis,pelatihan operator excavator,operator dump truck.
Pelatihan tahap 1 dilaksanakan pada tanggal 4-27 Juli 2022 dan dilanjutkan ketahap 2 yang dibuka pada tanggal 5 Agustus 2022 dengan jumlah peserta 144 orang. Sambutan terakhir disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziah yang berharap agar pelatihan yang diselenggarakan oleh Balai Besar Palatihan Vokasi dan Produktivitas bekerjasama dengan OIKN ini mampu menyiapkan dan menambah kompetensi para peserta didik agar tidak menjadi penonton dalam pembangunan IKN.
Menteri Ketenagakerjaan RI bahkan meminta juga kepada jajarannya agar selain menyiapkan pelatihan, Kemnaker juga mesti menyiapkan anjungan siap kerja dan pelaksanaan program perluasan kesempatan kerja berbasis wawasan.
Saat Menteri menyebut perlunya dukungan penyertaan modal dari sejumlah pihak kepada peserta pelatihan, tepuk tangan peserta menggema dan appresiasi dengan ususlan menteri tersebut Pelatihan yang diawali dengan pemetaan berbasis kebutuhan ini merupakan upaya keras Otorita IKN dalam membantu masyarakat di kawasan IKN untu ikut terlibat dalam pembangunan.
Namun dalam pelaksanaannya, jika dilihat dari jumlah peserta maka jumlahnya masih belum optimal karena kebutuhan akan tenaga kerja di IKN sangat besar. Untuk itu diperlukan kesertaan lebih luas tidak hanya dari wilayah sekitar kawasan inti pemerintahan tapi wilayah samboja dan kawasan IKN lainnya.
Selain itu jenis pelatihan juga harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang akan ada di sekitar IKN. Dalam konteks pembangunan SDM dan pelatihan di IKN ada hal yang jangan dilupakan yaitu pendidikan karater termasuk kewirausaan. Mereka juga harus diberi pelatihan berbasis digital karena memang sudah eranya apalagi dimasa depan.
Mereka juga harus punya karakter warga kelas dunia sesuai dengan visi IKN sebagai kota kelas dunia, karakter berbhinneka tunggal Ika dan sebagai warga yang memiliki kecerdasan finansial sesuai dengan harapan untuk menjadikan IKN sebagai penggerak ekonomi nasional. (*)