Oleh: Dr.Isradi zainal,
Rektor Uniba, Direktur Insurin, Ketua Penjaminan Mutu PII
Pembiayaan dan Pembangunan IKN Nusantara, hingga saat ini masih on the track dan sesuai harapan, khususnya yang terkait penggunaan dana APBN. Malah saat ini atau hingga akhir 2023 keterlibatan swasta atau investor swasta untuk tahun 2023 lebih besar dari dana APBN. Jika dan dana APBN yang digunakan hingga akhir tahun 2023 sekitar 35 triliun, maka dana swasta sudah lebih dari 40 triliun.
Pembiayaan pembangunan IKN memang tidak hanya bertumpu pada APBN. akan tetapi juga melalui investasi swasta, kerjasama pemerintah badan swasta (KPBU),dan dana lain yang dimungkinkan. Dari APBN diharapkan sekitar 20% atau 89 triliun rupiah. Pembiayaan di luar APBN direncanakan sebesar 80 %.
Menurut lampiran 2 UU no.3 tahun 2023 yang diperbaharui menjadi UU no.21 tahun 2023, tahapan pembangunan IKN ada 5 tahapan, dimana tahapan pertama adalah tahun 2022-2024 yang memprioritaskan pembangunan Infrastruktur dasar. Berdasarkan target tersebut, pemerintah telah mengucurkan dana untuk membangun infrastruktur dasar termasuk gedung pemerintah, perumahan pejabat dan ASN.
Menurut data dari kementerian terkait, realisasi APBN untuk IKN pada tahun 2022 sebesar 5,5 triliun rupiah, 2023 sebesar 26,3 triliun rupiah dan pada tahun 2024 direncanakan alokasi anggaran sebesar 40,6 triliun rupiah. Dana ini memang diperlukan di awal pembangunan IKN, karena skemanya memang demikian.
Pendanaan dengan skema seperti di atas tidak berarti akan mengakibatkan porsi APBN untuk IKN akan jauh lebih banyak dibanding dengan investasi swasta dan Kerjasama Pemerintah dan swasta,dll. Kekwatiran itu menurut penulis cukup berlebihan, tapi tidak apa karena ini merupakan warning untuk saling mengingatkan.
Perlu dicatat bahwa meskipun pembangunan IKN menggunakan dana APBN yang minimalis untuk membangun infrastruktur dasar dan gedung pemerintaham serta perumahan ASN, tapi tidak berarti kalau pembiayaan ini semacam menghamburkan uang negara. Apalagi pembangunan infrastruktur dasar ini bukan hanya untuk kepentingan IKN saja tapi juga menjadi fasilitas yang akan digunakan oleh Kota, Kabupatan atau wilayah disekitar IKN yang dengan sendirinya akan menjadi trigger bagi pembangunan di Kalimantan, Indonesia timur dan Indonesia.
Pembangunan infrastruktur dasar di IKN ini juga telah mentrigger pergerakan ekonomi secara lokal dan nasional. Dampak pembangunan IKN telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Kaltim lebih tinggi dari sebelumnya yang tentu saja berdampak positif bagi daerah di kaltim, kalimantan dan wilayah lain.
Selain itu puluhan ribu buruh dan pekerja dari Jawa, Sumatera dan sekitarnya yang bekwrja di IKN telah mengakibatkan keluarganya di pelosok Nusantara bisa menikmati gaji yang diperoleh sebagai pekerja di IKN. Selain itu banyak pekerja yang mendapatkan pelatihan gratis baik dari kawasan IKN maupun Indonesia.
Pembangunan IKN telah membuat Pengusaha nasional dan lokal merasakan manfaatnya. Setiap hari bahan bangunan dikirim ke IKN dari seluruh Indonesia khususnya Indonesia timur. UMKM di IKN dan sekitarnya juga semakin bertambah. Hotel hotel di IKN dan wilayah sekitar telah merasakan manfaat pembangunan ini. Kaltim juga sudah mulai merasakan pembangunan infrastruktur yang selama ini kurang terperhatikan. Padahal kontribusi Kaltim untuk Indonesia kalau dirata ratakan lebih besar dari dana pembangunan IKN yang cuma 466 triliun. Apalagi dana APBN yang akan dipakai hanya sebesar 20%.
Megaproyek pembangunan IKN telah menjadikan puluhan ribu pekerja dari seluruh Indonesia berinteraksi untuk saling memahami sebagai bagian dari bangsa. Mahasiswa yang ikut Merdeka belajar juga bertemu satu sama lain di IKN dan menambah ilmu lapangannya. Mereka berasal dari berbagai daerah, namun mereka merasakan sebagai bagian dari bangsa Indonesia. IKN telah menjadi perekat bagi mereka. Mereka berbeda tetapi merasa satu atau Unity in Diversity. IKN ini secara bertahap menjadi simbol Identitas nasional.
Pembangunan IKN di sekitar Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara (Sepakunegara) atau Pakunegara di proyeksi akan menjadi penggerak ekonomi nasional, apalagi IKN berada di tengah Indonesia dan menjadi simbol Indonesia sentris. Belum lagi IKN ini berada di wilayah yang kaya akan hasil bumi dan berlokasi di alur laut kepulauan Indonesia 2 (ALKI 2) yang sangat strategis bahkan lebih strategis dari ALKI 1. Ini berarti dana pembangunan IKN hanyalah modal awal untuk pembangunan, tapi ke depan akan dirasakan manfaatnya oleh bangsa Indonesia bahkan dunia. Bahkan kita lihat faktanya, IKN saat ini telah membwri manfaat bagi banyak pihak.
IKN ini dibangun dengan tujuan membangun kota dunia berkelanjutan. Sebagai kota dunia berkelanjutan, IKN dirancang sebagai Ibu kota yang smart,green, forest, sustainable, inclusive,dll. Artinya IKN t akan menjadi Ibu kota kebanggan nasional sekaligus mengurangi beban Jakarta. Pembangunan IKN tidak berarti meninggalkan Jakarta, tapi menjadikan Jakarta sebagai kota bisnis dan jasa yang lebih nyaman. IKN dirancang sebagi Pusat Pemerintahan dan merupakan langkah mewujudkan Indonesia emas atau transformasi menuju Indonesia emas. IKN akan dibangun hingga tahun 2045 dan diharapkan menjadi hadiah bagi 100 tahun Indonesia Merdeka. (*)