Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Dengan adanya pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur, sebagai komunitas Bank Sampah Dharma Bhakti Kota Balikpapan sejatinya sangat berterima kasih.
Ya, hal itu disampaikan oleh Ketua Bank Sampah Dharma Bhakti Kota Balikpapan, Prayitno berkaitan kesiapan dalam mengelola sampah di wilayah penyangga untuk menghadapi pembangunan IKN Nusantara.
"Adanya IKN tentu akan meningkatkan jumlah sampah dan nantinya akan bertambah banyak, namun sampah itu nantinya akan kami kelola yang akan bisa menghasilkan nilai ekonomi untuk masyarakat yang ada di Balikpapan," Prayitno, Rabu (25/1/2023).
Prayitno meneruskan, pandangan dan cita-cita Komunitas Bank Sampah di kota Balikpapan ke depan adalah ingin ikut ambil bagian dalam membesarkan Balikpapan sebagai kota penyangga, di mana IKN nanti akan menumbuhkan masyarakat yang mempunyai komunitas peduli sampah.
"Sampah itu nanti akan diolah dan dipilah secara benar. Sampah merupakan suatu penghasilan, namun kalau kita tidak pilah dan kelola dengan baik akan membawa bencana," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa, pihaknya mempunyai sekitar 172 komunitas Bank Sampah yang ada di Kota Balikpapan. Dan tujuan membuka kelompok tersebut ialah untuk mengolah sesuatu yang sebelumnya tidak berguna kemudian dijadikan bernilai ekonomi bagi masyarakat luas.
"Sampah itu sendiri kalau kita biarkan dapat menimbulkan suatu bencana alam. Tapi sekarang sampah itu kami olah dan kami pilah secara benar sehingga merupakan sumber penghasilan. Masyarakat Balikpapan punya kecintaan untuk mengolah dan memilah sampah," urainya.
Kesiapan ataupun langkah-langkah Bank Sampah Dharma Bhakti Balikpapan dalam tantangan kehadiran IKN, yakni menghadapi gejolak pertumbuhan sampah seiring pertambahan penduduk yang sangat pesat di kota penyanggah.
Diyakini, datangnya imigrasi maupun masyarakat yang akan berkunjung atau menempat di Balikpapan yang juga sebagai pintu gerbang IKN, dapat memberikan efek meningkatnya sampah, tapi hal itu juga bisa membawa berkah.
"Kami selaku komunitas yang ada di Kota Balikpapan akan sungguh-sungguh mengupayakan agar sampah-sampah itu bisa dikendalikan. Kami berkeinginan agar masyarakat bisa mengolah dan memilah sampah secara benar, dan kami juga mengajak masyarakat luas untuk sama-sama memelihara lingkungan dengan baik," akunya.
"Kami membuat pos-pos di RT, RW, Kelurahan dan Kecamatan. Kami membuat bank-bank sampah supaya sampah bisa dikelola dan dipilah berdasarkan jenisnya. Wujud kami mendukung IKN dengan sama-sama kita menjaga kota atau daerah masing-masing dengan mengelola sampah secara baik supaya terhindar dari bencana alam," sambungnya.
Selain itu, lanjut Prayitno, komunitasnya juga berupaya mengadakan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya memilah dan mengolah sampah yang benar. Pun menghimbau serta mengharapkan dukungan yang sebesar-besarnya khususnya kepada para pendatang agar nantinya membuang sampah secara sembarangan.
"Jadi mari kita sama-sama menjaga lingkungan wilayah kita, sehingga dengan adanya IKN kita lebih saling mencintai alam," tuturnya.
Adapun dampak hadirnya IKN, kata dia, merupakan sesuatu yang sangat positif yang sudah dirasakan pihaknya. Menurutnya, dampaknya mendatangkan suatu nafkah atau penghasilan yang besar bagi Bank Sampah Dharma Bhakti Kota Balikpapan untuk mengolah sampah itu sendiri.
"Kami sangat terima kasih kepada Bapak Presiden karena IKN pindah ke Kaltim, dan kami dengan pemikiran yang positif meyakini bahwasanya pemindahan IKN untuk kemakmuran Bangsa Indonesia," ungkapnya.
Prayitno menambahkan, komunitas Bank Sampah Balikpapan sangat mendukung dengan kebijakan-kebijakan pemerintah dengan adanya pemindahan Ibu Kota Negara baru tersebut.
Ia mengaku, pihaknya berapresiasi kepada para pemimpin yang sudah memikirkan dampak positif dan tujuannya bisa memakmurkan masyarakat sekitar IKN.
"Semoga pemindahan IKN bisa selesai sesuai dengan target yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Kami juga mendoakan agar dengan hadirnya IKN sesuai dengan rencana pemerintah, bisa memakmurkan rakyat Indonesia khususnya masyarakat Kaltim dan utamanya Balikpapan," tutupnya. (*/lex)