Tulis & Tekan Enter
images

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan, Muhammad Andi Yusri Ramli

Pemkot Balikpapan Targetkan Normalisasi DAS Ampal Rampung di Tahun 2023

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Untuk menanggulangi bencana banjir yang belakangan ini kerap melanda Kota Balikpapan, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan berupaya menormalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal untuk mengantisipasi agar Kota Beriman perlahan pulih dengan banjir.

Hal ini juga mengacu pada salah satu program prioritas Pemerintah Kota Balikpapan di tahun 2022, yakni penanggulangan bencana banjir. Saat ini, proyek normalisasi DAS Ampal sudah masuk tahap lelang dan dilanjutkan dengan lelang pengerjaan fisik yang ditargetkan mulai tahun ini.

Dan diketahui, anggaran yang dikucurkan pun tidak sedikit untuk membiayai proyek tersebut. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan, Muhammad Andi Yusri Ramli, yang menjelaskan, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp143 miliar untuk pengerjaan fisik di beberapa titik DAS Ampal.

Seperti kawasan Balikpapan Baru-Inhutani-depan Global Sport hingga aliran air yang ada di perumahan Wika.

"Kami sudah menginformasikan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim terkait rencana proyek tahun jamak untuk penanganan DAS Ampal. Dalam penanganannya, jadi kami akan fokus ke DAS Ampal," kata Andi Yusri kepada awak media, Jum'at (15/4/2022).

"Tahun depan pengerjaannya sudah masuk program asistensi. Yang jelas tahun 2023 juga masih fokus dalam penanganan masalah banjir di Balikpapan," tambahnya.

DAS sungai ampal yang menjadi titik permasalahan bencana banjir yang terjadi di Balikpapan.

Dalam pengerjaan proyek tahun jamak tersebut, lanjutnya, sebelumnya direncanakan akan ditargetkan rampung dalam tiga tahun, dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2021, kemudian APBD tahun 2022 dan APBD tahun 2023.

"Kemudian untuk proyek tahun jamak ini nanti akan menggunakan APBD Kota Balikpapan. Dengan penanganan dan pengerjaan dimulai tahun 2022. Ketika nantinya masuk tahun 2023, saya rasa masalah genangan air DAS Ampal mulai berkurang. Karena penanganan yang lebih besar, maka masih perlu dilakukan di DAS Ampal," sambungnya.

Di samping itu, mengenai titik banjir di Kota Balikpapan, Yusri tidak menjelaskan secara rinci. Akan tetapi pihaknya akan terus berupaya agar titik banjir di Balikpapan setiap tahunnya mengalami penurunan.

"Kami juga memiliki target tahunan, yang kami upayakan dan harus dicapai yakni dalam rangka penanganan dan penurunan titik banjir yang ada di Kota Balikpapan," akunya.

Menurutnya, titik-titik banjir itu merupakan sebuah tantangan. Hal ini tidak semata-mata karena persoalan daya tampungnya saja yang tentunya juga berkaitan dengan kondisi hulu sungai.

"Mungkin saat ini ada bukaan (lahan) baru oleh pengembang-pengembang atau aktivitas masyarakat yang tidak menjaga lingkungan. Akan tetapi kami berharap titik banjir ini bisa segera teratasi," tutupnya. (lex)


TAG

Tinggalkan Komentar