Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Ibadah bulan suci Ramadan 1444 H dan Idulfitri telah dilaksanakan. Seperti biasa penggunaan air di bulan Ramadan mengalami perubahan pola pemakaian, dari biasanya penggunaan air di kisaran pemakaian puncak jam 05.00 Wita pagi dan sore harinya di kisaran Jam 16.00 Wita. Berbeda di saat Ramadan, pemakaian puncak air bersih lebih awal digunakan oleh masyarakat pada saat dini hari di atas kisaran jam 02.00 Wita, terutama saat menjelang waktu sahur aktivitas penggunaan air lumayan meningkat.
Menjadi tanggung jawab yang besar bagi Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) dalam menjaga stabilitas produksi dan distribusi air kepada masyarakat khususnya pelanggan.
“Memang tidak bisa dipungkiri, dengan kondisi 80% Kota Balikpapan dengan kontur tanahnya perbukitan. PTMB mengakui masih adanya pelayanan distribusi air yang belum bisa terlayani selama 24 Jam penuh, PTMB selalu mengimbau kepada pelanggan ketika air PDAM mengalir upayakan, untuk selalu menampung cadangan air sebagai persiapan penggunaan kebutuhan di rumah dan bijaksanalah dalam menggunakannya,” ujar Pjs. Direktur Utama PTMB, Agus Budi Prasetyo dalam jumpa pres, di Lantai II Kantor PTMB, Selasa (2/5/2023).
Agus Budi yang juga didampingi Direktur Umum PTMB, Noer Hidayah, dan Dewan Pengawas PTMB, Adi Supriadi juga menegaskan bahwa di bulan Ramadan petugas lapangan untuk distribusi perbaikan dan produksi akan disiagakan untuk memberikan pelayanan air bersih secara maksimal kepada pelanggan, dengan pola 3 shif petugas yang bekerja sesuai jadwal setiap harinya, baik petugas pagi, sore dan malam yang on call 24 Jam sesuai shif-nya.
Upaya Petugas Teknis untuk siaga terhadap aliran air dari dua instalasi terbesar baik IPAM Batu Ampar KM.8 dan IPAM Kampung Damai terhadap zona zona coverage pelayanan terutama adanya keluhan pelanggan air tidak mengalir seperti daerah layanan IPAM KM.8 yaitu Somber, Perumnas, Perumahan Guru Somber, Balikpapan Barat Sidodadi, Gn. Bugis, Gang Macam dan Gang 17 Agustus Baru Ulu, Inpres, Zipur, Gn. Steling dan termasuk daerah daerah dengan elevasi tertinggi adalah daerah yang termasuk tidak maksimal dalam distribusi air, biasanya kapasitas Produksi IPAM KM. 8 hanya sekitar diantara debit air yang diolah sebanyak 1700m3/jam, Alhamdulillah, dengan respons dan aksi cepat tanggap dalam menyambut Ramadan.
Terkait daerah-daerah yang mengalami gangguan dari jalur IPAM KM.8, PTMB sudah berupaya menaikkan kapasitas produksi menjadi 1830m3/jam atau kenaikan sekitar 30 hingga 40liter/detik.
“Hal ini dengan melakukan tindakan optimalisasi IPAM KM.8 dan termasuk melakukan rekayasa jaringan pada daerah daerah dielevasi tertinggi yang sering mengalami tidak maksimalnya aliran distribusi air bersih di pelanggan, dan langkah ini dirasa cukup adil bagi pelanggan yang sudah mulai merasakan untuk aliran dari IPAM KM.8 walaupun pola bergilir dengan aliran distribusi di waktu malam, sehingga pelanggan masih bisa menampung air untuk kebutuhan air bersih selama Ramadhan dan Idulfitri,” terang Agus Budi.
Kemudian kebutuhan air yang bersifat darurat, pelanggan bisa melalui pelayanan Posko Tangki di nomor chat WA 0857 5332 5315 dari pagi sampai dengan Jam 14.30 Wita atau bisa juga langsung berkunjung ke posko tangki di Jalan MT. Haryono, depan kantor DukCapil.
Kendala yang tetap harus diwaspadai adalah kerusakan yang bersifat darurat, akibat kebocoran pipa, baik pipa air baku, pipa distribusi, atau padamnya listrik yang bisa terjadi sewaktu-waktu tanpa ada pemberitahuan.
“Maka dari pada itu PTMB mengimbau kepada seluruh pelanggan, selama air PTMB mengalir diharapkan untuk selalu menampung air di rumah, sebagai cadangan untuk kebutuhan sehari-hari,” tegasnya. (bie)