KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Pengurus Provinsi National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kaltim di bawah pimpinan Suharyanto resmi dilantik. Pelantikan untuk periode 2023-2028 terlaksana di Hotel Gran Senyiur, Minggu (26/5/2024) pagi oleh Kepala Bidang Organisasi NPCI Pusat Rio Suseno.
Seusai pelantikan, Suharyanto mengatakan program utama yang bakal dijalankan yakni menyiapkan atlet menuju Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas), Oktober 2024. “Kita akan lalukan TC tiga bulan untuk persiapan Peparnas nanti,” kata Suharyanto.
Pada Peparnas nanti, Suharyanto menyebut NPCI Kaltim menargetkan mampu menembus 10 besar. Meski target tersebut tidak mudah. Apalagi, banyak atlet yang sudah pindah daerah. “Kita kan sempat tidak mendapat anggaran karena masalah sebelumnya. Nah banyak atlet yang pindah, ini jadi kendala. Tapi kita akan berupaya maksimal untuk memenuhi target,” jelasnya.
Selain Peparnas, program lain yang akan dilakukan yakni dengan berusaha membentuk kepengurusan di Mahakam Ulu. Tentunya, hal tersebut akan dibahas dalam rapat kerja (Raker) yang dilakukan hari ini. “Di Raker hari ini akan dibahas,” ujarnya.
Sehari sebelum pelantikan, pihaknya juga terlebih dahulu sudah melaksanakan pelatihan klasifikasi Disabilitas Tingkat Dasar. Berlangsung di Hotel Pacific Balikpapan, Sabtu (25/5/2024) tadi pagi, diikuti total 40 peserta dari 10 kabupaten dan kota dengan mengundang pemateri dr. Yanti, SpOK (K).,M.Kes selaku Koordinator Klasifikasi dan Kesehatan NPC Indonesia.
Sementara Rio Suseno berharap pengurus NPCI Kaltim mampu bekerja keras dan mencetak atlet andal yang akan mengangkat nama Kaltim di pentas nasional maupun internasional.
Dia juga berpesan kepada pengurus untuk menjaga integritas dan kekompakan. “Sebab ini merupakan kunci kemajuan olahraga dan kemajuan prestasi atlet,” pesan dia.
Dalam sambutannya, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik mengatakan, olahraga paralimpik bukan hanya tentang kompetisi, melainkan juga tentang semangat, perjuangan, dan ketangguhan. Para atlet adalah inspirasi bagi semua, menunjukkan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk meraih prestasi dan mimpi.
Oleh karena itu, dia menilai dukungan dari berbagai pihak sangatlah penting dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan memberikan kesempatan yang sama bagi para penyandang disabilitas untuk berprestasi di bidang olahraga.
Sebagai gambaran, kontingen Indonesia pada Asian Para Games 2023 di China telah menorehkan Sejarah prestasi dengan menduduki peringkat ke-6 dengan raihan 29 medali emas, 30 perak, dan 36 perunggu. Sedangkan menuju Paralimpiade di Paris Prancis pada Agustus 2024 mendatang NPC Indonesia telah meloloskan 23 atlet dari 7 cabang olahraga.
“Itu semua harus menjadi cambuk semangat bagi seluruh anggota NPC Kaltim, terlebih pada Peparnas ke-17 tahun 2024 di Aceh-Sumut,” kata Akmal .
Dirinya juga mengajak seluruh lapisan masyarakat, pemerintah, swasta, dan komunitas olahraga untuk terus bersinergi dan mendukung program-program NPC Indonesia Kalimantan Timur.
“Mari kita bersama-sama membangun fasilitas, memberikan pelatihan yang berkualitas, serta menciptakan kebijakan yang berpihak pada pengembangan olahraga disabilitas. Saya percaya, dengan kerja sama yang baik, kita akan mampu mencetak lebih banyak lagi atlet paralimpik yang membanggakan,” tutupnya. (and)