Tulis & Tekan Enter
images

Suyatno (dua dari kanan) foto bersama dengan anggota HIMPANA Cabang Balikpapan

Pererat Jalinan Silaturahmi, HIMPANA Balikpapan Gelar Buka Puasa Bersama

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Guna semakin mempereratnya jalinan silaturahmi antar sesama pensiunan Pertamina, keluarga Besar Perhimpunan Pensiunan Pertamina (HIMPANA) Cabang Balikpapan, menggelar Buka Puasa Bersama di bulan suci Ramadan 1443 Hijriah, di Masjid Baabul Khoir, komplek perumahan Pertamina, Jalan Klamono I, Gunung Pipa, Kelurahan Muara Rapak, pada Jumat (15/4/2022).

Demi kelancaran acara berlangsung, para anggota HIMPANA melaksanakan kegiatan tersebut dengan tetap mengedepankan Protokol Kesehatan (Prokes).

Ketua HIMPANA Cabang Balikpapan, Suyatno S seusai acara mengatakan, selain meningkatkan silaturahmi, kegiatan ini juga demi memanfaatkan momentum Ramadan dengan meningkatkan ibadah, sehingga para anggota HIMPANA bisa lebih fokus mendekatkan diri lagi kepada Allah SWT dengan memohon segala ampunan.

"Ya seperti diketahui, anggota kami ini pensiunan yang sudah lanjut usia (lansia). Tentunya segala amalan kami lakukan dengan mendekatkan diri lagi kepada Allah, sehingga kami berharap diberi pahala sebanyak-banyaknya, dan keberkahan, serta kemudahan disisa usia kami nanti," ungkapnya kepada media.


Ketua HIMPANA Cabang Balikpapan, Suyatno, saat memberikan sambutan mengenai pentingnya mendekatkan diri kepada Allah SWT dibulan Ramadan.

Semenjak kepemimpinannya, lanjut Suyatno, baru tahun ini ia bisa menggelar buka bersama anggota HIMPANA Balikpapan. Hal itu disebabkan tingginya angka positif Covid-19 dikala itu, sehingga ia mengintruksikan mentiadakan dahulu acara dibulan Ramadan tersebut.

"Jadi kami mengikuti intruksi Pemerintah saat tingginya angka Covid-19 diwaktu itu. Dan baru tahun ini kami menggelar buka bersama semenjak dari tahun 2020," akunya.

Kemudian Suyatno S menjelaskan, bahwa HIMPANA adalah organisasi non Profit, demi menghidupkannya hanya mengandalkan anggaran sukarela dari para anggotanya per-bulannya. Bahkan penerima dana manfaat pensiun dibawah Rp 1 Juta tidak dipungut biaya.

"Untuk menghidupkan roda organisasi, kami hanya memungut iuran per-bulannya dari anggota kami, itupun tanpa adanya paksaan. Artinya mereka boleh atau tidak memberi, karena hal iuran wajib dan uang pangkal anggota diatur didalam AD Himpana" jelasnya.

"Jadi bagi penerima manfaat pensiun di bawah Rp 2 juta akan dikenakan iuran Rp 5 ribu per-bulan atau Rp 180 ribu per-tiga tahun. Sedangkan di atas Rp 2 juta sejumlah Rp 7.500 per-bulannya atau Rp 270 ribu per-tiga tahunnya. Kenapa tiga tahun, karena periode pengurus dibatasi maksimum 3 tahun dan dapat dipilih kembali satu kali saja," tambahnya.

Suyatno S menyebutkan semenjak ia menjabat jadi ketua, saat ini anggaran Kas terkumpul sekitaran Rp 40 juta an, namun anggaran tersebut tidak dapat digunakan tanpa persetujuan mekanisme rapat.

"Ya jadi kalau semacam ada kegiatan seperti Majelis Taklim saat ini, kami bisa pinjam dari dana kas kami dulu, setelah itu kami ganti dari dana urunan Jamaah Majelis Taklim HIMPANA lagi. Dan terkadang ada juga donatur yang baik hati mau membantu," bebernya.

Suyatno S juga menambahkan, progam kedepannya saat ini ia tengah membentuk badan usaha dibawah naungan HIMPANA. Hal tersebut dilakukannya guna memanfaatkan peluang untuk membantu perekonomian pensiunan.

"Ya karena sesuai Bab X pasal 26 ayat 2 anggaran dasar HIMPANA itu, bahwa kami diperbolehkan membentuk badan usaha semacam Perseroan atau Koperasi, maka saat ini sedang dalam kepengurusan perizinanannya," tuturnya.

"Dan kami juga sudah berdiskusi dengan calon stakeholders kami dilingkungan Pertamina Balikpapan, yakni PT Pertamina Pertamina Internasional/Kilang Pertamina Balikpapan, PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, serta PT Pertamina Bina Medika/RS Pertamina Balikpapan, dan mereka sudah welcome dengan niat kami. Jadi Inshaa Allah kedepannya jika perizinan badan usaha kami sudah terbentuk, baru kami mencoba usaha tersebut," tutupnya.

Untuk diketahui, dalam acara buka bersama, ceramah diisi oleh Ustad Sartono, dengan mengangkat tema 'Keutamaan Menjemput Lailatul Qadar', kemudian doa dan zikir bersama dari Ustad Supeno dan dilanjutkan salat Magrib berjamaah. (lex)


TAG

Tinggalkan Komentar