Tulis & Tekan Enter
images

Dahyang Ika Leni Wijayani, S.E., M.Ak, CSRS, CAT mewakili Poltekba dalam program Sertifikasi Kompetensi Luar Negeri.

Perwakilan Dosen Poltekba Ikut Program Sertifikasi Kompetensi Luar Negeri, Menimba Ilmu Selama Sebulan di Jerman

KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Satu dosen Politeknik Negeri Balikpapan mengikuti program sertifikasi kompetensi luar negeri (Sertikom LN). Ya selama sebulan sejak 23 November-23 Desember 2022, dosen dari Jurusan Akuntansi, Dahyang Ika Leni Wijayani, S.E., M.Ak, CSRS, CAT menimba ilmu di Technische Universität Dresden, Germany.

Program ini dilaksanakan oleh Direktorat Kelembagaan dan Sumberdaya Pendidikan Tinggi Vokasi, Kemendikbud Ristek bekerjasama dengan LPDP Kementerian Keuangan. Dahyang Ika Leni Wijayani mengatakan peserta sertifikasi merupakan 36 dosen dari perguruan tinggi vokasi se-Indonesia.

Program ini merupakan salah satu langkah yang diambil oleh Dirjen Vokasi untuk mempercepat kapasitas dan kompetensi dosen dalam rangka mewujudkan pendidikan tinggi vokasi yang unggul dan berdaya saing global.

Dosen dari Jurusan Akuntansi, Dahyang Ika Leni Wijayani, S.E., M.Ak, CSRS, CAT

"Program ini juga merupakan salah satu cara untuk mempercepat pencapaian 8 (delapan) IKU karena sumber daya manusia di perguruan tinggi penyelenggara pendidikan vokasi menjadi faktor yang sangat menentukan," ujar Dahyang Ika Leni Wijayani, Kamis (19/1/2023).  

Peserta menjalani program selama 1 bulan di dua tempat, yaitu Berlin dan Dresden. Pada seminggu pertama di berlin, peserta sertikom LN mendapatkan kesempatan mengikuti OEB (Online Educa Berlin Conference) yang merupakan cross-sector conference and exhibition on digital learning and training yang diselenggarakan secara tahunan mulai 1995 yang diikuti oleh lebih dari 2.500 peserta yang berasal dari berbagai negara seperti Jerman, Belanda, Denmark, Inggris, Norwegia, Amerika, Belgia, Swiss, Perancid dan Polandia. Event ini mendorong pertukaran antara sektor korporasi (38%), pendidikan (44%) dan juga pemerintah (23%).

Peserta mendapatkan pengalaman bagaimana dunia pendidikan berkembang sangat pesat dalam teknologi pembelajaran. Dalam conference ini juga terdapat stand-stand platform pendukung pembelajaran terkemuka di dunia seperti turnitin, moodle, coursera, cyper learning, proctorio, webclip2go dan lain-lain.  

Dikatakan salah satu hal yang sangat menarik di Jerman adalah The German Vocational Training System yang sudah 50 tahun dijalankan dengan konsep dual system, yaitu sebuah konsep dimana peserta didik menjalankan training di perusahaan dan bersekolah di vocational school secara bersamaan melalui VET (vocational education and training).

"Sistem pendidikan ini bertujuan untuk mempersiapkan individu dengan pengetahuan, keahlian dan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja atau okupasi tertentu. Kurikulum yang disusun di pendidikan vokasi disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan oleh industri," jelasnya.

Kurikulum dual system ini disusun dengan berlandaskan UU Vocational Training dengan melibatkan serikat pekerja, pekerja dan juga pemerintah federal Jerman. Kesuksesan penerapan sistem ini dapat dilihat dari rendahnya youth unempoyment rate yang hanya 6,7%.  

Selain belajar di dalam kelas di TU Dresden, peserta juga mendapatkan pengalaman excursion dengan mendatangi vocational training center, VW eCar factory, HTW Transport Engineering Lab. Dengan adanya kunjungan ini peserta mampu melihat secara langsung bagaimana sebuah institusi pendidikan vokasi dijalankan di Jerman dan juga melihat bagaimana sebuah mobil VW diproduksi dengan melihat secara langsung di pabrik yang mengusung konsep transparent factory.  

Sebagai tindak lanjut dari program ini, akan disusun buku tentang pendidikan vokasi Indonesia oleh peserta pelatihan yang akan launching pada bulan Maret 2023.

"Melalui program ini juga, alhamdulillah saat ini sudah tercipta implementation arrangement antara Politeknik Negeri Balikpapan dengan TU Dresden Institute for Further and Continuing Education," harapnya.

"Semoga akan terjalin banyak kerjasama tentang metode pembelajaran, perkembangan SDM, penelitian dengan berbagai macam perguruan tinggi LN. Saya berharap akan semakin banyak program-program seperti ini yang diselenggarakan oleh Kemendibudristek dan LPDP agar kita mampu secara perlahan meningkatkan mutu pendidikan vokasi Indonesia. Vokasi Kuat, Menguatkan Indonesia," pungkasnya. (and)


TAG

Tinggalkan Komentar