KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Kehadiran Ibu Kota Nusantara, membuat semua sektor di Kaltim harus siap menyambutnya. Salah satunya di sektor dunia pendidikan. Ya, Hal ini yang mendasari adanya Focus Group Discussion (FGD) yang digagas Politeknik Negeri Balikpapan.
Jumat (5/8/2022) sejumlah kampus vokasi dan perguruan timggi di Kaltim hadir dalam diskusi tersebut. Pun hadir Politeknik Negeri Nunukan dan Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Diskusi dengan tema mempersiapkan generasi unggul melalui pendidikan vokasi ini mengundang para narasumber berkompeten. Yakni Wakil Ketua Komisi Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian. MPP, Dirjen Vokasi Kemendikbudristek Dr. Ir. Kiki Yuliati, M.Sc dan Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbudristek Dr. Beny Bandanadjaya, S.T.,M.T.
Menurut Hetifah, peran pendidikan vokasi cukup penting. Utamanya dalam menciptakan mahasiswa yang berkompeten dalam mengisi kota yang dirancang sebagai smart city, green dan sustainable.
Hadirnya Peraturan Presiden Nomor 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, menurut politikus Partai Golkar ini menjadi acuan untuk kampus vokasi dan perguruan tinggi di Kaltim bisa mengisi kebutuhan tenaga kerja yang berkompeten yang dituntut saat ini.
Untuk itu, ia meminta dukungan dunia industri untuk bisa menopang permintaan tersebut. Termasuk lebih banyak mengadakan forum diskusi seperti ini, sehingga bisa selaras. ”Kalau bisa tidak sekali saja. Sehingga bisa selaras dengan pemerintah pusat, provinsi, kota termasuk Badan Otorita IKN,” ujarnya.
Sementara, Kiki Yuliati mengatakan Kaltim yang tengah menjadi sorotan dengan adanya IKN, memang sejak saat ini sudah harus disiapkan. Utamanya pendidikan vokasi sebagai perguruan yang mencetak SDM yang siap kerja.
Senada, Beny Bandanadjaya menambahkan di Kaltim ini, isu strategis yang paling tinggi memang perihal adanya IKN. Ada beberapa politeknik berdiri di Pulau Kalimantan. Tentunya, potensi untuk melahirkan SDM. ”Makanya diskusi ini penting. Karena perlu selaras antara kampus vokasi dengan pemerintah pusat. Mengingat semua yang diprogramkan kementerian, sebagian besar masukan dari masyarakat,“ kata Beny Bandanadjaya.
Hanya saja, menyambut kehadiran IKN sebagian politeknik dan perguruan tinggi di Kaltim tengah dibuat putar otak dalam menyiapkan keinginan SDM yang berkompeten. Salah satunya dari perwakilan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Untuk menunjang pemenuhan SDM yang berkualitas, tentu harus selaras dengan sarana dan prasarana yang memadai. Termasuk kehadiran laboratorium. Berharap pemerintah pusat dalam hal ini Kemendikbudristek menyiapkan anggaran yang cukup untuk menunjang kebutuhan tersebut.
Pun dengan perwakilan Politeknik Negeri Samarinda yang berharap dunia industri Kaltim bisa berkolaborasi dan tak segan mendukung pendidikan vokasi demi mendukung IKN. Soal kehadiran IKN, berharap endidikan vokasi memiliki panggung dan dilibatkan. Utamanya dalam hal pemenuhan SDM.
Sementara itu, dalam diskusi ini, Direktur Poltekba Ramli, S.E., M.M memaparkan program-program yang telah dijalankan untuk menunjang SDM unggul. Diantaranya beberapa program studi telah melakukan pelatihan rencana implementasi Case Based Learning (CBL) dan Project Based Learning (PjBL). Tak hanya itu, juga telah menyepakati berkolaborasi dengan dunia industri.
”Termasuk melakukan pendampingan kepada 15 SMK yang terbagi di Kalbar, Kaltara dan Kaltim. Tentunya, program-program ini terlaksana demi mempersiapkan generasi unggul,” harap Direktur Poltekba. (and)