Kaltimkita.com, PENAJAM- Rencana pembangunan Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah di Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) telah melalui tahapan konsultasi publik.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU, Tita Deritayati mengatakan, konsultasi publik merupakan salah satu mekanisme pembangunan SPA Sampah yang harus dilalui oleh pemerintah daerah daerah. Karena, pembangunan SPA Sampah juga harus mendapatkan dukungan masyarakat setempat.
Hasil konsultasi publik tersebut masyarakat setempat mendukung rencana pembangunan SAP Sampah di wilayah Logpon, Kelurahan Waru, Kecamatan Waru.
“Tahapan konsultasi publik sudah selesai, warga mendukung dan setuju terhadap rencana pembangunan SPA Sampah,” kata Tita, Senin (9/10/2023).
Luasan lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan SPA Sampah hanya 5.000 meter persegi. DLH berharap, pembebasan lahan bisa diselesaikan di tahun ini.
“Saat ini kami kejar proses pembebasan lahannya. Kebutuhan lahan pembangunan SPA Sampah tidak sampai satu hektare,” bebernya.
Syarat administrasi lainnya yang dibutuhkan untuk pembangunan SPA Samah, kata Tita, surat keputusan (SK) penetapan lokasi (Penlok) yang ditandatangani kepala daerah. Pengurusan SK penlok tersebut ditangani langsung oleh Bagian Pemerintahan Setkab PPU. “Proses Penlok-nya itu di Bagian Pemerintahan,” tuturnya.
Ia menekankan, untuk kebutuhan anggaran pembangunan SPA Sampah akan diketahui setelah disusun perencanaannya. “Kalau perencanaannya sudah selesai, baru bisa diketahui besaran anggaran pembangunan fisiknya,” terangnya.
DLH memastikan pembangunan SPA Sampah di Kecamatan Waru tetap memperhatikan dampak lingkungan. “Kami betul-betul memperhatikan itu, bagaimana meminimalisir dampak lingkungannya dan pemanfaatannya,” bebernya. (adv)
.jpg)
