Tulis & Tekan Enter
images

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muhaimin Berdialog Dengan Forum Orang Tua Yang Sedang Berdemo di Kantor Disdikbud Balikpapan

Ribu-ribut di Depan Disdikbud, Ini Solusi Kadisdikbud Muhaimin

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Ratusan warga para orang tua calon murid mendatangi Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan guna memprotes permasalahan Penerimaaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang dialami anak mereka. Adu argumen berlangsung didepan Disdikbud Balikpapan, pada Senin (21/6/2021).

Banyaknya keluhan yang dilontarkan warga yang menyampaikan beberapa permintaan diantaranya, pertama meminta jalur prestasi dibuka kembali, kedua adanya kesalahan dalam titik koordinat PPDB Online sekolah yang dipilih, ketiga ingin ditinjau ulang kembali zonasi daerah SMP 1, 2, dan 12 wilayah prapatan, dan keempat usulan pembangunan sekolah SMP dan SMK di puskib Balikpapan Tengah.

Kepala Disdikbud Muhaimin usai menanggapi protes warga menjelaskan maksud dari permintaan warga tersebut. Dimana yang dimaksud dimintanya jalur prestasi dibuka kembali, melainkan membuka jalur sisa kuota bagi semua sekolah.

"Tadi atas arahan dan persetujuan pak Wali semua sekolah yang masih ada sisa kuotanya akan kita buka kembali jadi kita publish tapi bukan sebagai jalur prestasi tetapi jalur zonasi wilayah saja, daftarnya offline di masing-masing sekolah, dengan cara seleksi berdasarkan nilai tertinggi yang diterima," ungkapnya saat diwawancara media.

Kemudian mengenai kesalahan titik koordinat PPDB online, lanjutnya, apabila ada orang tua calon murid merasa ada kesalahan dititik koordinat, silahkan ke admin sekolah yang dituju agar dibetulkan.

"Bisa jadi nanti akan terjadi pergeseran, karna proses PPDB online kita kemarin tutup satu hari untuk memperbaiki jarak-jarak yang diinginkan masyarakat. Dan masyarakat juga menyampaikan jarak itu harus jujur, dengan cara mendaftar harus dari alamat tempat tinggal masing-masing," tegasnya.

"Nanti kita klik ulang biar ketahuan alamat aslinya dimana, jadi nanti ada perubahan yang harus keterima dan yang tidak," tambah Muhaimin.

Terkait peninjauan kembali zonasi di SMP 1, 2, dan 12, Muhaimin kembali menjelaskan kembali membuka kuota dengan seleksi nilai tertinggi.

"Karna banyak yang kehabisan zonasi maka kita buka juga sisa kuota diwilayah tengah SMP 22, 3, dan 6, serta wilayah Timur SMP 23, dan 8," jelasnya

Juga usulan pembangunan SMP dan SMK di puskib, Muhaimin mengatakan bahwa Kadisdikbud sudah bersurat ke Wali Kota tebusan ke DPRD Balikpapan.

"Kami harap pemerintah daerah meminta kepada provinsi agar eks puskib ditetapkan sebagai sekolah untuk pendidikan SMP, karna diwilayah tengah memang kurang. Dan untuk kawasan tennis manuntung outdor kami usulkan untuk diahli fungsikan dari sarana olahraga menjadi kawasan pendidikan," ungkapnya.

Ibu Anggi

Sementara itu Ibu Anggi salah satu pendemo menuntut permasalahan jalur prestasi agar kembali dibuka. Hal ini dikarenakan dirinya merasa nilai anak-anaknya tinggi namun tak diterima di sekolah yang diinginkan.

"Nilai anak saya tinggi lho rata-rata delapan, gimana malah terlempar semua," cetusnya.

Iya juga mempertanyakan kejanggalan zonasi, di mana anak-anaknya yang mendaftar menggunakan jalur zonasi namun tak diterima di sekolah dekat kawasannya.

"Yang saya lihat urutan pertama malah nol kilometer, kan aneh. Saya mau tanya, nol kilometer itu di mana? emangnya yang daftar itu tinggal di teras sekolah atau WC sekolah," protesnya. (lex)


TAG

Tinggalkan Komentar

//