Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ferina, Surabaya menggelar seminar "Awam Mengatasi Masalah Infertilitas Secara Tuntas" di Ballroom Astara Hotel Balikpapan, pada Ahad (15/12/2024).
Dihadiri puluhan peserta dari berbagai daerah di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), seminar yang mengedukasi kepada pasangan suami istri (pasutri) itu mendatangkan pembicara Dr. dr. Ashon Sa'adi, Sp.Og dan dr. Aucky Hinting, ph.D., Sp.And. Serta moderator dr. Aspian Noor Arbaini, Sp.OG.
Ashon Sa'adi mengatakan, bahwa sasaran diadakannya roadshow seminar tersebut adalah mengedukasi bagaimana cara menyelamatkan fertilitas (kesuburan), agar kasus Infertilitas (kemandulan) dapat lebih menurun.
Diungkapkannya, tercatat ada sekitar 10 persen jumlah peningkatan permintaan bayi tabung dari wilayah Kaltim khususnya Balikpapan dan Samarinda, ke klinik fertilitas Ferani Surabaya. Hal itu telah menjadi gambaran bahwa program bayi tabung telah menjadi solusi bagi pasangan yang belum dikarunia buah hati.
"Terbagi selama lima tahun, ada sekitar 2.500 permintaan bayi tabung di Balikpapan hingga 2024" ungkap Ashon kepada media.
Adapun tingkat keberhasilan dalam program bayi tabung, Ashon mengemukakan bahwa kesuksesan itu diangka kisaran 50 persen, namun mesti juga didukung dengan oosit (sel telur yang belum matang) diusia yang baik.
Oleh karena itu ia menekankan, bagi pasangan yang baru menikah agar fokus memeriksakan kesehatan pada fertilitas. Utamanya dengan wanita yang memasuki usia rentan 35 tahun ke atas, namun juga belum diberikan keturunan.
Di mana, RSIA Ferina menawarkan tabungan Oosit yang nantinya bisa ditindaklanjuti dalam program bayi tabung.
"Satu-satunya solusi adalah menyimpan oosit sebelum usia rentan. Jangan sampai oosit berumur tua, sehingga peluang kehamilannya pun menjadi tidak baik," jelasnya.
"Untuk biaya program bayi tabung, sekitar Rp 80 juta sudah dilakukan secara all in," sambungnya.
Ashon menambahkan, gaya hidup dan pola makan yang buruk dapat mempengaruhi kesuburan wanita. Di mana ia menganjurkan agar calon ibu untuk mengurangi konsumsi gula dan karbohidrat. Serta terhidar dari obesitas.
"Jadi utamakan lifestyle terkait diet dan olahraga guna menjaga kesehatan," tegasnya.
Senada, Aucky Hinting mengatakan, bahwa selain gaya hidup dan pola makan yang buruk, kendala fertilitas juga dapat dipengaruhi oleh kondisi psikis pasangan.
"Jadi orang yang stress dengan beban berat itu juga menjadi faktor. Lingkungan juga mempengaruhi, seperti merokok, alkohol hingga kurangnya tidur," terangnya.
Sejauh ini, tambahnya, roodshow yang digelar RSIA Ferina mendapatkan antusias yang baik dari pasangan-pasangan se-Indonesia.
Bahkan hingga saat ini, pihaknya sudah mengerjakan sekitar 20.000 permintaan bayi tabung dengan angka kehamilan 44 persen di berbagai wilayah se-Nusantara.
"Jadi kami sudah memiliki 9.000an bayi-bayi yang lahir melalui tim kami. Dari Roodshow, kami telah banyak mendapatkan pasien yang ingin menggunakan jasa kami," tutupnya. (lex)