KaltimKita.com, BALIKPAPAN- Cuaca ekstrem menyelimuti wilayah kota Balikpapan, Senin (25/7/2022). Bahkan di daerah pesisir dihantam ombak besar dengan angin yang cukup deras.
Kondisi itu tampaknya tak mematahkan semangat SN (52) bersama anaknya SA (18) yang mencari sesuap nasi dari mengumpulkan botol bekas untuk dijual kembali.
Pagi itu mereka menyasar bibir pantai RT 40, Kelurahan Damai Bahagia, Kecamatan Balikpapan Selatan. Lebih dikenal dengan sebutan pantai bandara lama. Musibah menimpa keduanya.
SN terpeleset dan terseret arus yang cukup deras. Melihat ibunya terseret, SA ikut menceburkan diri untuk menolong. Namun karena arus yang cukup deras, keduanya ikut terbawa arus.
Warga sekitar berhasil menyelamatkan keduanya sekitar pukul 07.30 Wita. Selanjutnya mereka dilarikan ke unit gawat darurat RS Lanud Balikpapan. Hanya saja berselang beberapa menit, nyawa SA tak tertolong.
"Setelah menjalani perawatan di RS Lanud Balikpapan SN dinyatakan selamat dan untuk SA dengan kondisi meninggal dunia,” ujar Cahyo, salah seorang petugas Basarnas Balikpapan.
Waka Polsek Balikpapan Selatan, AKP Payan Simangunsong menjelaskan kronologi kejadian. SA saat itu melihat ibunya terpeleset yang kemudian berusaha untuk menolong.
"Karena situasi air laut deras dia tidak bisa menolong ibunya, sehingga anaknya yang meninggal,” kata AKP Payan Simangunsong.
Ditambahkan AKP Payan warga sekitar yang melihat kejadian tersebut langsung bergegas menolong keduanya. Sembari melaporkan kejadian ini kepada petugas, warga berhasil meraih SN yang telah terseret sekitar satu kilometer dari tempat ia terpeleset.
“Ditemukan satu kilometer dari tempat dia terpeleset, bisa diamankan dan ditolong oleh warga sehubungan arus dari laut itu deras,” ungkapnya.
Samidi, warga sekitar menyebut ibu dan anak ini memang kerap memulung sampah plastik di pinggiran pantai.
"Tadi pagi ombak memang sedang besar, mungkin saat mengambil sampah plastik di dekat muara sungai mereka terpeleset dan terseret ombak," kata Samidi. (dil)