KaltimKita.com, BENGALON – Walau kegiatan belajar mengajar berlangsung secara virtual (online), akibat dampak lockdown sebagai upaya mengantisipasi wabah penularan pandemi Coronavirus disease (covid) – 19 di kalangan pelajar. Sehingga keberadaan bangunan sekolah terkesan mangkrak tak bertuan membuat keprihatinan dan perhatian mendalam anggota DPRD Kutim komisi C dapil Bengalon Masdari Kidang.
“Sedih juga saya melihat kondisi saat sekarang terkait pandemi covid-19 banyak sekolah tak berpenghuni lagi karena tutup akibat lockdown sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Miris sekali semua sarana pendidikan ini pembangunannya menggunakan anggaran pemerintah,” terang Kidang sapaan akrabnya.
Tampak pihak guru SDN 008 Bengalon meminta Kidang membangun halaman adiwiyata dan ruang guru
Walau demikian anggota Dewan ini tetap mencurahkan kepeduliannya ke salah satu bangunan SDN 008 di Kecamatan Bengalon, yang di masa pandemi covid-19 tidak terlihat sama sekali aktivitas belajar mengajar. “Saat saya berkunjung ke sekolahan SDN 008 perwakilan tenaga pendidik di sekolah sangat menyambut sekali hadirnya saya selaku anggota dewan di dapil Bengalon ini,” terang Kidang.
Saat bertandang ke SDN 008 Bengalon Kidang menyerap beberapa usulan seperti belum tersedianya ruang guru, halaman sekolah memadai hingga tersedianya kebutuhan air bersih dari instalasi PDAM. “Hal ini disampaikan langsung oleh para pendidiknya (guru) secara langsung kepada saya. Mereka menginginkan adanya pembangunan halaman sekolah berbasis adiwiyata, tersedianya ruang guru , serta pemasangan air bersih,” jelas anggota DPRD Kutim dari fraksi Berkarya.
Anggota DPRD Kutim Kidang sharing aspirasi prasarana sekolah di salah satu ruang kelas SDN 008 Bengalon
Ia mengakui saat aktivitas sekolah masih berlangsung sebelum masuknya epidemi covid-19, selama ini pihak sekolah membeli air dan diisi ke dalam 2 tandon milik SDN 008. “Tentunya aspirasi baik pihak sekolah akan saya perjuangkan Insya Allah apa pun situasinya. Semua keluhan akan saya tampung dan bahas dalam rapat dewan,” tutup Kidang. (iya/bie)