KaltimKita.com, BALIKPAPAN- Konflik internal menyelimuti tubuh KONI Balikpapan. Induk organisasi cabang olahraga di Kota Minyak itu tengah terjadi dualisme. Ada dua kepemimpinan dalam satu organisasi. Pertama dipimpin Ridwan Andreas yang terpilih secara aklamasi pada musorkot yang berlangsung Ahad (24/4/2022) lalu di Hotel Platinum.
Di hari yang sama, versi lainnya yakni Muslimin Amin yang mendapatkan dukungan dari 19 cabor untuk memimpin KONI pada musorkot yang berlangsung di Hotel Astara. Kedua-duanya merasa adalah kepemimpinan yang benar dan sesuai mekanisme AD/ART KONI Balikpapan. Situasi ini tentu menjadi perhatian Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DPOP) Balikpapan.
Kepala DPOP dr.Ratih Cokorda Kusuma sudah menyiapkan beberapa langkah yang akan diambil untuk menyikapi konflik internal di tubuh KONI. Dia sangat berharap dualisme bisa diselesaikan secara internal KONI.
"Harapan kami bisa diselesaikan dengan baik secara internal. Apalagi ini demi peningkatan prestasi atlet, mengingat November ini Porprov di Berau," tegas Ratih usai dilantik sebagai DPOP Balikpapan, Kamis (28/4/2022).
Ratih juga menambahkan bahwa saat ini DPOP Balikpapan mesti melakukan konsolidasi terlebih dahulu. Terlebih dia baru saja menjabat sebagai Kepala DPOP Balikpapan per 28 April 2022.
"Kami konsolidasi internal terdahulu. Kami mesti mapping kembali database atlet. Kita masih melihat dahulu sesuai arahan Walikota," tambah Ratih.
Di sisi lain dengan adanya dualisme KONI Balikpapan tentu bisa berdampak pada pembinaan dan prestasi atlet. Selain itu pendanaan berupa bantuan hibah dari Pemkot Balikpapan bisa saja berkurang bahkan tidak keluar dengan adanya dualisme. (dil)