Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Menindaklanjuti permasalahan banjir yang terjadi di area sekitaran perumahan Grand City yang diakibatkan kurang efektifnya pengadaan bozem oleh pengembang, karena itu, Anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan dengan formasi lengkapnya, mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama dinas terkait dan perwakilan pengembang PT Sinar Mas, di ruang Rapat Paripurna, pada Senin (11/4/2022).
Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Alwi Al Qadri
Pimpinan sidang RDP Alwi Al Qadri, yang juga selaku Ketua Komisi III DPRD Balikpapan mengatakan, penyebab peristiwa tersebut, diduga karena terjadinya tiga kali perubahan Site Plan dari 2012, 2017 dan 2019, yang otomatis bergesernya bentuk bendali serta Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Alwi menjelaskan, Luas Grand City 224 Hektare, dan untuk RTH harus 20 persen. Dan pihak pengembang mengatakan ada total seluas 9 hektare termasuk Bozem dan RTH sesuai dengan Site Plan.
"Yang jadi permasalahannya teman-teman OPD terkait belum pernah kesana mendata (tinjau bozem dan RTH grand city), benar apa tidak totalnya seluas 9 hektare seperti yang dikatakan pengembang," kata Alwi Al Qadri kepada media seusai RDP.
Guna mengetahui kebenaran tersebut, pihaknya akan terjun langsung dengan membawa pihak dinas terkait untuk meninjau pengadaan tersebut.
"Ini penting, jadi jam tiga siang ini (11/4/2022) kami bersama-sama akan sidak langsung guna kroscek betul apa tidaknya bendali dan RTH sudah sesuai di Site Plan," ujarnya.
Alwi menyoroti pembangunan Grand City yang baru 20 persen tapi sudah menyebabkan banjir yang terdampak ke lingkungan RT 42 dan RT 65. Hal tersebut jika dibiarkan ditakutkan banjir akan semakin meninggi.
"Bagaimana kalau pembangunannya sudah sampai 50 bahkan 70 persen, takutnya malah tambah parah. Kalau ini tidak kita antisipasi sedini mungkin, maka sangat mengkhawatirkan," cetusnya.
Selain itu, guna mengkaji kembali, lanjut Alwi, Tim Komisi III meningkatkan dengan mengusulkan pembentukan Panita Khusus (Pansus) Pengembang, hal ini demi mengantisipasi para pengembang nakal.
"Kami tidak mau terjadi lagi seperti MT Haryono yang banjirnya hingga sepinggang, hanya gara-gara pengembang yang tidak komitmen. Karena skala prioritas Pemerintah Kota Balikpapan adalah penanganan banjir, dan kami harapkan penanganan secepatnya," tegas Politisi Golkar ini.
Sementara itu perwakilan dari Grand City, Limjan mengklaim, bahwa sudah adanya Bozem di lima titik dengan total 9 hektare sesuai Site Plan dikawasan tersebut.
"Perumahan ini kan baru dikembangkan 20 persen, jadi baru hanya dikembangi tiga titik bozem. Titik bozem utama seluas 6,2 Hektare, kemudian yang di depan itu 4000 Meter, dan 1,2 hektare yang berada di Sepinggan Pratama," akunya.
Dia menambahkan, dengan sidak nanti, ia akan menerima segala masukan dan apa yang perlu diperbaiki, dari anggota DPRD Balikpapan dengan keadaan kawasan Grand City. (lex)