Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Ketua Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Suwanto, ST dari fraksi PDI Perjuangan melaksanakan Kegiatan Reses di Jalan Karya Murni, RT 65, Kelurahan Gunung Sari Ilir, Balikpapan Tengah, Senin (20/3/2023).
Reses Suwanto yang digelar ba'da Isya kali ini sedikit berbeda, sebab, selain mengundang Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan, ia juga turut menghadirkan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Balikpapan dalam menjaring aspirasi.
Ya, hal itu sejatinya dilakukannya guna menambah edukasi kepada para warga di wilayah nya, mengenai tugas dan fungsi dari dinas tersebut. Apalagi, kata Suwanto, semenjak kegiatan Reses barulah kali ini DKPPP ikut diajak terlibat.
"Dari sinilah kami coba untuk mengajak dan memberi pemahaman kepada masyarakat. Karena dengan hadirnya DKPPP maka warga menjadi tau mengenai tugas dan fungsinya. Dan betapa pentingnya arti ketersediaan ketahanan pangan keluarga di era saat ini," kata Suwanto seusai Reses.
Pun begitu, Suwanto berharap kolaborasinya dengan dinas terkait tersebut juga dapat memberikan dorongan khususnya kepada kaum emak-emak, untuk mau membangun Kelompok Wanita Tani (KWT) di lingkungan nya.
"Semoga apa yang coba kami canangkan bisa berjalan, dan lingkungan kami menjadi pertanian di dalam kota," harapnya.
Terkait pertanian dalam kota, terusnya, tentunya hal itu demi upaya mengubah wajah lingkungan di daerah nya.
Menurutnya, selain menanam di lahan, metode budidaya tanaman hidroponik juga cocok untuk mewujudkan pertanian dalam kota. Namun, dibutuhkan pula dukungan dari seluruh masyarakat untuk mau bersama-sama dalam menggalakan ketahanan pangan.
Dengan begitu tindaklanjutnya ialah, agar ia senantiasa mengakomodir warga untuk mendapatkan pembinaan. Seperti memberi pelatihan kompos hingga pelatihan TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle). Termasuk, mendampingi dalam memperoleh bibit ke Dinas Pertanian.
"Supaya sampah masyarakat tidak langsung dibuang ke TPA, melainkan diolah menjadi kompos yang bermanfaat. Kalau sudah ada kerjasama dari dinas pertanian dan sudah uji lab, itu juga sudah bisa menjadi penghasilan ekonomi," terangnya.
"Dan kalau nanti pun butuh bibit, nanti saya dampingi para KWT atau warga itu untuk bisa mendapatkan nya," tambahnya.
Selain itu, Suwanto mengaku persoalan jangkauan air bersih PDAM masih menjadi keluhan bagi warga nya hingga sekarang. Oleh karena itu, ia mencoba menyusun suatu modifikasi dalam memanfaatkan air hujan menjadi air menyerupai PDAM.
"Jadi saya ajak warga ayok sama-sama memanfaatkan air hujan, biar keluhan air PDAM itu tidak terus berlarut-larut," tuntasnya. (lex)