Tulis & Tekan Enter
images

Gubernur Isran Noor dan Ibu Hj Norbaiti

Tiga Hari Ibu Norbaiti

Catatan Rizal Effendi

MALAM tadi, Sabtu (27/5) berlangsung acara doa dan tahlilan hari ketiga berpulangnya Ibu Hj Norbaiti binti Amlan Tasin, istri Gubernur Dr Isran Noor. Acara berlangsung di kediaman pribadi Gubernur, di Jl. Adipura 21, Sungai Kunjang, Perumahan Karpotek, Samarinda.

Selain sanak keluarga, datang juga sejumlah tokoh, ulama, dan pejabat. Juga para kepala OPD. Bahkan ada rombongan pendeta. Hadir juga Wagub Hadi Mulyadi dan mantan wagub, Farid Wadjdy, Danrem 091/ASN Brigjen TNI Dendi Suryadi serta mantan wali kota Bontang Dr dr Sofyan Hasdam dan istri.

Suasana duka masih menyelimuti keluarga. Semua merasa kehilangan. Wanita berusia 54 tahun kelahiran Loa Janan ini, dikenal aktif dalam berbagai organisasi. Selain sebagai ketua PKK dan Dekranasda, dia juga memangku jabatan ketua Kwarda Pramuka Kaltim.

img-20230528-wa0001

Isran khusyuk berdoa bagi sang istri.

Acara tahlilan berlangsung khidmat. Gubernur Isran yang langsung bertindak sebagai imam. Mulai salat maghrib, pembacaan surah Yaasiin, doa sampai salat Isya berjamaah. “Ketika membaca ayat Pak Isran agak sesenggukan, jadi kami ikut nangis juga,” kata Dr Meiliana, yang kebetulan bertetangga dengan kediaman Isran.

Meiliana yang sekarang ketua Percepatan Pengembangan Maratua terbilang akrab dengan Ibu Norbaiti. Dia sering makan bersama dan berbagi cerita. “Rasanya Ibu Norbaiti seperti masih ada di tengah-tengah kita,” katanya.

 Seperti kita ketahui bersama, Ibu Norbaiti meninggal dunia, Rabu (24/5) malam pukul 20.23 WIB di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof Dr dr Mahar Mardjono setelah tim dokter gagal mengatasi serangan penyakit kanker yang berjalan sudah setahun lebih.

img-20230528-wa0002

Mantan wakil gubernur Farid Wadjdy juga hadir.

Jenazah almarhumah setelah diterbangkan ke Balikpapan, melalui jalan darat dibawa ke Samarinda. Selanjutnya dimakamkan di halaman samping rumah pribadi, Kamis (25/5) menjelang salat zuhur. “Itu permintaan Ibu sebelum berangkat ke Jakarta untuk menjalani pengobatan,” kata Isran.

Saya sempat mengikuti acara prosesi pemakaman, yang dihadiri ribuan orang. Sebelumnya saya juga ikut menyambut kedatangan jenazah di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan. Semua berduka dan mengenang Ibu Norbaiti yang kerap tampil bersahaja itu.

Ribuan postingan warganet memajang wajah Ibu Norbaiti yang tersenyum hangat. Penampilan Ibu Norbaiti mengingatkan saya kepada istri Gubernur Kaltim Abdoel Wahab Sjachranie, Ibu Ajang Ratmini, yang selalu tersenyum, teduh, dan bersahaja.

“Ibu tak pernah merumpi orang lain. Dia tak pernah su’udzon tetapi selalu berprasangka baik terhadap siapa saja. Saya banyak belajar dari beliau,” kata Meiliana.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Wakil Gubernur Hadi Mulyadi. “Ibu itu penuh perhatian dan sangat baik kepada semua orang. Kami sudah seperti keluarga,” ujarnya. Hadi menyesal tak bisa menghadiri pemakaman Almarhumah karena sedang melaksanakan kunjungan kerja ke Thailand.

SUDAH SELESAI

Ada ungkapan menarik yang disampaikan Gubernur Isran Noor ketika melepas jenazah sang istri, Hajjah Norbaiti. “Beliau telah mengakhiri tugas itu dengan sangat baik di dunia dan sekarang menghadap ke hadirat Allah SWT,” kata Isran diapit Pangdam VI/ Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo dan Kapolda Kaltim Irjen Pol Drs Imam Sugianto M.Si.

Isran mengaku banyak kenangan indah dan manis bersama Ibu Norbaiti. Dia tak bisa melupakan semua itu. Norbaiti menunjukkan sikap istri yang bijaksana, pendamping suami dan anak yang tangguh, serta punya semangat tinggi untuk ikut berkontribusi kepada pembangunan daerah, bangsa, dan negara.

img-20230528-wa0003

Brigjen TNI Dendi Suryadi dan Dr Meiliana bersama karangan bunga dari Presiden Joko Widodo.

Selain menjadi pendamping suami, ibu tiga anak, Norbaiti juga sempat menjadi anggota DPR RI. Bahkan dia juga ikut Pilkada Bupati Kutai Timur.

“Atas nama Almarhumah saya juga menyampaikan permohonan maaf jika ada perilaku dan sikap Almarhumah yang kurang berkenan terhadap Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak semasa hidup,” ujar Isran.

Meski masih dalam suasana duka, Isran tetap aktif bertugas. Sabtu kemarin, ia terpilih sebagai ketua Ikatan Alumni Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalimantan Timur (IA KPMKT) pada Mubes yang berlangsung di Rumah Ulin Arya, Samarinda. Sebelumnya, Isran juga ketua Umum Ikatan Alumni Univeristas Mulawarman (IKA Unmul).

“Saya berharap para tokoh dan pemuka masyarakat yang tergabung dalam IA KPMKT ikut berperan dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terutama dalam menyiapkan SDM lokal, yang berintegritas dan punya daya saing yang tinggi,” tandas Isran.

Pekan ini, seperti hari berkabung bagi Kaltim. Selain kepergian Ibu Norbaiti, kita juga berbela sungkawa atas berpulangnya Ibu Hj Siti Soehalmi binti H Muhammad Qamaruddin (istri alm H Anwar Chanani/ibunda mantan wakil wali kota Balikpapan Heru Bambang), Hj Djumiati binti Hasbullah Zamzam (istri Prof Daddy Ruchiyat) dan Drs H Nazrin M.Si (kepala Biro Perekonomian Setdaprov Kaltim 2017-2022).

Saya dan teman sempat bermain golf di lapangan golf Pertamina, Gunung Bakaran, Jumat (26/5), dua hari lalu. Salah seorang kedi mendadak mendapat serangan jantung di hole 9. Nyawanya tidak tertolong. Ia meninggal dunia. Saya dan pemain lain sangat berduka. Padahal sudah berbulan-bulan saya tak mengayun stick. Saya beristigfar. Jika ajal sudah waktunya, tak ada yang bisa mencegah. Innalillahi wa inna ilayhi raaji'uun. Kullu nafsin dzaikatul maut.(*)

 

 

 

 


TAG

Tinggalkan Komentar