Kaltimkita.com, BALIKPAPAN-Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) kembali memakan korban jiwa. Dalam dua hari terakhir, dua kecelakaan maut merenggut tiga nyawa pengendara.
Kecelakaan pertama terjadi pada Selasa (2/4/2024) dini hari. Sebuah minibus menabrak truk di KM 55, mengakibatkan dua orang meninggal dunia.
Sehari berselang, Rabu (3/4/2024) pagi, kecelakaan serupa terulang di KM 77. Kecelakaan melibatkan mobil Innova dan truk tronton. Satu penumpang Innova meninggal dalam insiden ini.
Menanggapi kejadian tersebut, Direktur Lalu Lintas Polda Kaltim Komisaris Besar Rifki didampingi Kasat PJR Ditlantas Polda Kaltim Kompol La Ode Prasetyo, Rabu (3/4/2024) menyampaikan imbauan kepada para pengemudi.
“Tentu ini menjadi perhatian serius, kami akan menyiapkan upaya-upaya agar insiden maut seperti ini tidak terulang kembali,” kata Kombes Rifki.
Rifki menekankan pentingnya memastikan kondisi kendaraan prima sebelum melakukan perjalanan. Ia juga mengimbau pengemudi untuk tidak memaksakan diri saat sedang tidak fit atau mengantuk.
“Jadi kalau badan sedang tidak sehat jangan dipaksakan melakukan perjalan. Begitu juga ketika mengantuk, lebih baik istirahat lebih dahulu,” pesan dia.
Berkaca dari sejumlah insiden kecelakaan di Jalan Tol Balsam, Rifki menilai masih banyak pengemudi yang mengabaikan batas maksimal kecepatan di Jalan Tol Balsam, yakni 80 Km/jam. Batas maksimal ini sudah disesuaikan dengan kondisi jalanan dan wajib ditaati.
“Saya minta pengemudi untuk mematuhi batas kecepatan maksimal ini. Artinya kalau maksimal 80 Km/jam, jangan memacu melebihi itu (batas maksimal),” tegas dia.
Ke depan, Ditlantas Polda Kaltim juga akan berkoordinasi dengan pengelola Jalan Tol Balsam untuk merumuskan langkah nyata menekan angka kecelakaan, termasuk perbaikan dan kemungkinan menambah sejumlah fasilitas.
“Saat ini belum ada marka kejut, barangkali nanti bisa ditambah. Keberadaan marka kejut ini bisa memberi efek kejut kepada pengendara yang mengantuk,” ujar dia.
Rifki tak menampik, resiko kecelakaan di Jalan Tol Balsam juga semakin tinggi seiring dengan meningkatnya traffic kendaraan yang melintas. “Kami sudah siagakan personel di titik-titik rawan,” kata dia. (bie)