Tulis & Tekan Enter
images

Mieke Moniung saat menunjukkan produk asli warga Gunung Sari Ilir. Saat ini jajajan itu tersedia dan bisa dibeli di kantor Kelurahan tersebut. (foto: kaltimkita)

UMKM Masgunalir Hadirkan Jajanan Ringan Kekinian

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Sebagai langkah inovasi dalam mendukung pemberdayaan UMKM dari warga sekitar, Kelurahan Gunung Sari Ilir, Balikpapan Tengah telah menghadirkan produk jajanan UMKM Masgunalir. 

Ya, Masgunalir atau Masyarakat Gunung Sari Ilir, kini hadir mengeluarkan berbagai macam produk UMKM makanan ringan kekinian. Dari amplang hingga stik kering

Guna memanjakan lidah para pecinta jajanan, produk hasil olahan tepung juga ikan tenggiri tersebut, kini dapat dijumpai dan tersedia di Kantor Kelurahan Gunung Sari Ilir.

Sekretaris Lurah (Seklur) Gunung Sari Ilir, Mieke Moniung menjelaskan, bahwa munculnya produk-produk itu disebabkan terlibatnya para ibu rumah tangga sekitar untuk didorong menjadi pelaku UMKM.

Adapun pencetusnya adalah Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Kelurahan Gunung Sari Ilir, dalam aksi perubahan untuk memberdayakan masyarakat di lingkungan.

"Jadi snack-snack yang dipajang di Kelurahan kami itu adalah olahan murni dari produk rumah tangga di Kelurahan Kami," ungkapnya Mieke saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (29/10/2024).

Meski masih menggunakan bahan seadanya dan belum mengembangkan inovasi tambahan, namun jajanan tersebut sudah laris terjual dan digemari warga sekitar.

"Pembelinya sudah banyak. Jadi pembelinya bukan hanya orang-orang yang datang ke sini (Kantor Kelurahan Gunung Sari Ilir, red) sambil menunggu mengurus berkas, tapi warga sekeliling juga menyukai," akunya.

Saat ini, lanjut Mieke, UMKM Masgunalir didorong untuk memperoleh izin industri rumah tangga dalam memperluas jaringan. Akan tetapi, para pelakunya harus menjalani pelatihan pengolahan rumah tangga terlebih dahulu melalui Dinas Kesehatan. 

Supaya dapat meningkatkan nilai jual serta mempersebar produk hingga ke seluruh jangkauan Kota Balikpapan. 

"Jadi kalau sudah dapat izin tersebut, makanan ringan itu bisa tersebar dan dititipkan di swalayan-swalayan yang ada di Balikpapan. Tapi karena belum mendapatkan izin, maka masih kami marketkan saja di Kantor," ucapnya.

Adapun syarat pelatihan dilakukan secara kolektif, minimal diikuti oleh 50 peserta untuk dibina dan mengemban ilmu pelatihan.

Sayang, kata Mieke, UMKM Masgunalir belum mencukupi persyaratan tersebut, sehingga pihaknya masih memarketkan produknya di sekitaran saja.

"Karena kami belum cukup orang, jadi UMKM kami masih berproses. Dan masih kami jual di kantor saja," pungkasnya. (lex)


TAG

Tinggalkan Komentar