Tulis & Tekan Enter
images

Adam Kepala Suku Bugis

Catatan Rizal Effendi

DI TENGAH acara karnaval HUT ke-126 Kota Balikpapan, Minggu (19/2) kemarin, ribuan warga Bugis Makassar dan Toraja tumplek blek di BSCC Dome. Mereka semua mengenakan baju adat. Meriah penuh warna warni. Terutama kaum wanitanya dengan mengenakan baju bodo. Maklum mereka menghadiri pelantikan “kepala sukunya,” Ir Muhammad Adam, MT (60) sebagai ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Balikpapan periode 2022-2027.

Ini masa bakti kedua bagi Adam, yang saat ini juga menjadi anggota DPRD Kaltim dari Partai Hanura. “Karena ini amanah dan kehormatan tanah leluhur, saya siap melaksanakan tugas dan kewajiban bersama pengurus lainnya,” katanya bersemangat.

Adam Sinte terpilih kembali sebagai ketua KKSS secara aklamasi dalam Musyawarah Daerah (Musda) VI KKSS Balikpapan di Hotel Blue Sky, Sabtu (15/10) tahun 2022 lalu. Semua pilar mengarahkan suaranya kepada putra kelahiran Enrekang ini, sehingga tak perlu dilakukan voting.

Ketua Dewan Kehormatan Irjen (Purn) Safaruddin (ketiga dari kanan) bersama Adam, Aminuddin Latief, dan Kajari Ardiansyah.

Ada 200-an anggota pengurus yang dilantik. “Memang besar, karena mewakili semua pilar,” kata Adam. KKSS membawahkan 18 pilar dan 3 organisasi otonom. Adam didampingi 31 wakil ketua di antaranya H Abdul Hakim Rauf, Faisal Tola SH, H Sabaruddin Panrecalle, H Jumiati Machmud, Drs H Hapni Kanappe dan Hj Martini Zubair. Sedang sekretaris ditetapkan Andi Ahmad Yani SE dan bendahara Hj Yusdiana Hakim.

Selain itu Irjen (Purn) Drs H Safaruddin, anggota DPR RI dapil Kaltim didaulat sebagai ketua Dewan Kehormatan. Termasuk nama saya dicantumkan sebagai anggotanya. Saya orang Banjar tetapi tetap dianggap anggota KKSS, karena dua menantu saya berdarah Bugis dan kebetulan saya pernah KKN di Desa Kassa, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang.

Tokoh KKSS Balikpapan Barat H Jamal Noor SH sebagai ketua Dewan Pembina, Rektor Uniba Dr Isradi Zainal sebagai ketua Dewan Pakar serta Andi Burhanuddin Solong dan Ir Ahmad Basir sebagai ketua dan sekretaris Dewan Penasihat.

Pelantikan dilakukan oleh Ketua BPW KKSS Kaltim H Alimuddin Latief. Ditandai dengan pengucapan ikrar dan penyerahan bendera KKSS. “Saya siap mengibarkan bendera KKSS di seluruh wilayah Balikpapan,” kata Adam lantang.

Sejumlah tokoh dari Sulsel datang, di antaranya Wakil Bupati Toraja Utara Ir Frederik Viktor Limbong, Wakil Wali Kota Parepare Andi Pangerang Rahim, Wakil Bupati Sinjai Hj Andi Kartini Ottong SP, M.Sp dan Wakil Ketua DPRD Sinjai Mappahakkang serta Ketua DPRD Bone Irwandi Burhan SE, MM.

Ketua Umum LMP Pusat Arsyad Cannu (ketiga dari kiri) di tengah-tengah warga KKSS.

Wali Kota H Rahmad Mas’ud datang mendadak. Sepertinya pawai budaya HUT Kota berlangsung lebih cepat. Ia mengaku memahami tim budaya KKSS tidak bisa ikut berpartisipasi karena ada pelantikan. “Tapi yang terpenting bagaimana kita menjaga kota ini agar terus berkembang maju,” katanya sambil berpantun.

Selain Wali Kota, Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Vincentius Thirdy Hadmiarso, Kejari Ardiansyah SH bersama yang mewakili anggota Forkopimda lainnya juga hadir. Belakangan datang juga Ketua DPRD Abdulloh S.Sos mengenakan jaket Laskar Merah Putih (LMP). Abdulloh adalah ketua LMP Kaltim. Kebetulan Ketua Umum LMP Pusat HM Arsyad Cannu juga datang membawa artis. “Saya tetap mencintai Balikpapan,” katanya bangga.

Adam meminta pengurus dan warga KKSS menjaga persatuan dan ikut memajukan kota Balikpapan. Hal yang sama juga menjadi pesan Ketua KKSS Kaltim Alimuddin Latief. “KKSS Balikpapan menjadi salah contoh terbaik dalam melaksanakan organisasi,” jelasnya.

Bunda Arita, Bunda Hj Yusdiana Hakim, dan Bunda Ani Adam.

Sementara itu, sebagai Ketua Dewan Kehormatan, Safaruddin memuji sikap keberanian orang Bugis, yang menjadi modal kuat dalam menjalankan tugas dan perannya. “Tapi ada juga yang bermasalah, itu juga harus menjadi perhatian,” katanya.

Dia juga minta pengurus dan warga KKSS mendukung program pembangunan yang dilaksanakan pemerintah kota. “Saya harus sebut yang terhormat wali kota, nanti kita tidak boleh tinggal di sini,” katanya setengah bercanda.

ADA BARONGKO

Bersama istri, Bunda Arita, saya ikut mengenakan baju adat Bugis. Istri saya menggunakan baju bodo dan saya mengenakan baju jas tutu atau tutup. Pakaian ini terdiri bawahan paroci atau celana serta kain sarung dan tutup kepala berupa songkok emas. Atasannya jas lengan panjang dihiasi dengan kancing emas. Juga ada ikat pinggang berwarna emas.

Untuk memperkuat kesan kebangsawanannya, saya menggunakan bros rantai baju taqwo. Bandulnya gambar beruang madu, yang menjadi maskot Balikpapan. Sudah dua tahun tidak pernah saya pakai, sejak saya mengakhiri masa tugas sebagai wali kota, 31 Mei 2021. Saya tak punya badik, seperti dikenakan Ketua KKSS.

Sebagai “orang Bugis,” sudah cukup lama saya menyukai makanan dan kue bugis. Mulai coto makassar, konro, barongko sampai songkolo atau sokko, yang belakangan sering disajikan Ketua KKSS Adam Sinte. Sokko adalah makanan yang terbuat dari beras ketan putih atau ketan hitam, yang dikukus hingga masak. Lalu dimakannya dengan ikan asin atau opor ayam.

Sambil makan barongko, saya sempat menyaksikan penampilan tarian adat Toraja, Pagellu. Sebelumnya ada tarian paduppa dan ditutup tari kreasi Borneo in Celebes. Banyak juga yang ikut tari pagellu sambil memberi saweran.

Ketika artis dari Jakarta, Diana Dee Starlight dan Ratna Lida 2021 dari Makassar tampil, saya sudah bergeser menghadiri dua undangan resepsi pernikahan di Gedung Kesenian dan Bestari Coffee, dekat jalan MT Haryono yang lagi ditutup. Saya dan istri masih mengenakan baju adat, karena tak sempat pulang.

Banyak undangan yang mengajak foto bersama. Saya jadi tak enak dengan pengantin. Seolah ingin menyaingi mereka. Nanti dikira sengaja nampang seperti foto prewedding. “Selamat Daeng Rizal jadi warga kehormatan KKSS,” kata teman-teman di grup wartawan.(*)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


TAG

Tinggalkan Komentar