Tulis & Tekan Enter
images

Ketua APEKSI Ery Cahyadi foto bersama dengan para wali kota senior termasuk Wamendagri Bima Arya dan Airin Rachmi.

Airin, Cak Ery, dan Bima

Catatan Rizal Effendi

BEBERAPA waktu lalu saya pernah berkomunikasi dengan Airin Rachmi Diany. Dia adalah Wali Kota Tangerang Selatan 2011-2021 dan ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI). Salah satu yang digagas Airin dia ingin reunian atau kumpul-kumpul dengan mantan pengurus APEKSI pada masanya.

Gagasan Airin itu terwujud Selasa (15/4) lalu. Ketua APEKSI sekarang Ery Cahyadi, yang juga Wali Kota Surabaya mengundang sejumlah alumni pengurus APEKSI. Acaranya berlangsung di Pendopo Kota Bandung. Maklum Wali Kota Bandung M Farhan bersedia menjadi tuan rumah.

Wamendagri Bima Arya berbicara di depan para wali kota senior.

Pendopo Kota Bandung itu kediaman resmi Wali Kota Bandung. Terletak di Jalan Dalemkaum di kawasan Alun-alun. Pendopo ini bangunan bersejarah. Usianya sudah ratusan tahun karena didirikan sejak 1812. Sebagian bangunan berbahan kayu dengan taman yang asri. Saya takjub.

“Untuk kebaikan dan kemajuan kota serta para wali kotanya, saya siap menjadi tuan rumah,” kata Farhan, yang sebelumnya dikenal sebagai presenter. Sebelum jadi wali kota, dia adalah anggota DPR RI dari Fraksi NasDem.

Bersama Danny Pomanto dan Wali Kota Tarakan dr Khairul.

Sebagai tuan rumah, Farhan menjamu tamu-tamunya dengan makanan khas Bandung. Tentu ada batagor. Dihibur juga dengan musik dan suasana yang nyaman. Ada juga cenderamata berupa iket totopong atau udeng.

Di kediaman resmi Wali Kota Bandung itu, datang sejumlah pengurus APEKSI dan mantan pengurus. Selain Airin, ada juga Wakil Mendagri Bima Arya Sugiarto, yang ketika menjadi Wali Kota Bogor dia terpilih sebagai ketua APEKSI menggantikan Airin.

Pemilihannya di waktu wabah Covid 2021. Saya sebagai Wali Kota Balikpapan yang menjadi ketua sidang. Bima terpilih secara aklamasi. Tadinya dia bersaing dengan Wali Kota Jambi Syarif Fasha, yang sekarang menjadi anggota DPR RI dari Fraksi NasDem.

Bima Arya, Airin Rachmi, Direktur Eksekutif APEKSI Alwis Rustam, dan Wali Kota Bandung M Farhan.

Datang juga ke Bandung Hendrar Prihadi, Kepala LKPP yang juga mantan Wali Kota Semarang. LKPP adalah Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa. Selain itu ada Taufan Pawe, mantan Wali Kota Parepare yang kini menjadi anggota DPR RI. Ramadhan “Danny” Pomanto, mantan Wali Kota Makassar dan Jefirston R Kore (mantan Wali Kota Kupang).

Selain itu ada juga Wahdi Siradjuddin (mantan Wali Kota Metro), Helldy Agustian (mantan Wali Kota Cilegon) dan Marten Taha (mantan Wali Kota Gorontalo).

Sayang Kang Ridwan Kamil (RK) tidak hadir. Dia dulu Wali Kota Bandung yang lanjut jadi gubernur Jabar. Dia salah satu wali kota yang kaya dengan gagasan.

Dari APEKSI, selain Cak Ery, hadir juga dr Khairul (Wali Kota Tarakan), Eva Dwiana (Wali Kota Bandar Lampung), Dedy Yon Supriyono ( Wali Kota Tegal), Ika Puspitasari (Wali Kota Mojokerto) dan Achmad Afzan Arslan Djunaid (Wali Kota Pekalongan).

Saya datang ke Bandung lewat Jakarta. Sekalian mau mencoba naik kereta cepat Whoosh. Saya pikir Whoosh itu nama asing. Atau nama dari China, pabriknya. Ternyata Whoosh singkatan dari Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat. Bayangkan dari Jakarta ke Bandung hanya 35 menit. “Ini kereta orang kaya,” celetuk cucu saya Jena.

SUPAYA TIDAK TERPUTUS

Walaupun acaranya bertema silaturahmi, Bima dan Airin banyak mewarnai pembicaraan. Mereka ingin hubungan para alumni dengan APEKSI tidak terputus. Lalu muncul gagasan membuat lembaga. Sempat terbersit nama Ikatan Alumni (IKA) Wali Kota. Tapi terasa seperti perguruan tinggi. Lalu Wali Kota Makassar Danny Pamanto yang mengusulkan Senior Mayor Forum seperti di beberapa kota dunia. Akhirnya Airin yang menyudahi dengan istilah Forum Wali Kota Senior (FWS).

Saya agak surprise, karena sebutan wali kota senior sebelumnya diucapkan Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo. Ketika saya hubungi lewat WA karena saya ingin berkunjung ke kantornya, dia menjawab: “Siap Pak Wali Senior.”

FWS ini bukan lembaga yang berdiri sendiri. Tapi tetap berada di lingkungan APEKSI. Karena itu dalam Rakernas APEKSI di Surabaya nanti, ada kemungkinan FWS dideklarasikan. Dan FWS diberi kesempatan untuk memberi masukan kepada APEKSI, para wali kota aktif dan pemerintah. “Nanti sekali-kali kita undang sebagai pembicara untuk berbagi pengalaman kepada kita,” kata Cak Ery.

Direktur Eksekutif/Sekretaris Dewan Pengurus APEKSI Alwis Rustam menyatakan siap melibatkan FWS dalam berbagai kegiatan APEKSI. “Kita perlu selalu berkomunikasi dengan para wali kota senior, karena banyak pengalaman mereka yang bisa memberikan kontribusi untuk kemajuan APEKSI, para wali kota aktif serta pemerintah,” jelasnya.

Menurut Bima, FWS juga penting buat pemerintah terutama Kementerian Dalam Negeri. “Kita perlu masukan untuk kebijakan perkotaan di masa depan,” jelasnya. Selain juga berbagai masalah aktual, seperti pilkada, efisiensi dan berbagai hal pembangunan perkotaan.

Bima juga menginformasikan kebijakan pembangunan yang dijalankan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang sangat berorientasi untuk kesejahteraan masyarakat.

Danny Pomanto mengutarakan niatnya. Dia akan mengundang mantan pengurus APEKSI dan para mantan wali kota datang ke Festival F8 di Kota Makassar. “Sekalian kita reunian,” katanya bersemangat.

Menurut Danny, F8 adalah Festival Kota Tepian Air terbesar di Indonesia bahkan di dunia. Tadinya festival ini didukung langsung oleh Pemkot Makassar, tapi dalam tiga tahun terakhir pengelolaannya sudah dilakukan secara mandiri.

Saya termasuk yang semangat menyikapi undangan itu. Soalnya sudah rindu pingin makan pallubassa serigala di Jl Serigala 54, Mamajang Dalam. Juga pisang epe’ di Pantai Losari dan jagung pulut rebus khas Makassar. Belum lagi ikan bakar dan masakan pallumara-nya. Sederet kuliner yang selalu menggoda kita untuk datang memenuhi undangan Danny Pomanto.(*)


TAG Nasional

Tinggalkan Komentar