Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Menjadi penyanggah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, tentunya kota Balikpapan diharapkan ke depannya bisa menjadi tempat primadona dalam sektor pariwisata.
Letaknya strategis, memiliki pesisir pantai yang panjang, mangrove terawat, serta hutan yang masih luas dan lebat disinyalir berpotensi menciptakan bermacam-macam tempat wisata nan indah juga idaman.
Sayang, hingga saat ini peluang itu belum semuanya diakomodir. Teranyar, Investor luar masih mengeluhkan mahalnya lahan dan sulitnya proses perizinan di kota Balikpapan, sehingga menjadi kendala sendiri bagi pihak pemodal guna ikut serta dalam pengembangan pariwisata.
Hal ini menjadi perhatian serius bagi anggota Komisi II DPRD kota Balikpapan, Danang Eko. Ya, sebagai dewan yang membidangi pariwisata ia berharap Pemerintah kota dapat mensupport agar investor luar berantusias mau mengembangkan bahkan menciptakan tempat Pariwisata baru di kota Beriman.
"Banyak para investor luar mengeluhkan harga lahan yang mahal saat ingin membangun tempat Pariwisata di kota Balikpapan," ujar Danang Eko saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (4/10/2022).
Danang melanjutkan, alangkah eloknya jika Pemerintah kota mensupport serta mengindahkan asetnya dikembangkan menjadi tempat Pariswisata.
Kendati begitu, bisa memancing investor swasta untuk datang dan bekerjasama, sehingga para pelaku usaha itu tidak perlu mengocek kantong terlalu dalam.
"Sebenarnya Pemerintah ini banyak aset, kenapa gak aset itu dimanfaatkan untuk mengembangkan jadi tempat wisata. Daripada beli tanah warga, yang harganya tidak stabil. Nah, dengan begitu dapat menciptakan PAD juga bagi perekonomian kota," kata Danang.
Danang mencontohkan pulau derawan di Kabupaten Berau yang menjadi salah satu kiblat pecinta pantai. Dikarenakan pemerintah nya mensupport, sehingga tempat wisata tersebut menjadi idola wisatawan lokal maupun asing.
Alih-alih memilih pulau derawan, Balikpapan Timur juga memiliki daerah pesisir pantai yang juga tak kalah memukau.
"Apa salahnya jika kita mencoba, agar warga kita sendiri pun yang haus wisata tidak perlu lagi harus keluar kota, cukup di Balikpapan saja," imbuhnya.
"Kita tau kan masyarakat kaltim ini haus wisata, rata-rata juga memiliki penghasilan di atas, maka sayang jika uangnya harus dikeluarkan di luar kaltim, kenapa tidak di sini saja," tambahnya.
Selain memanfatkan pantai, peluang wisata lain bisa dikembangkan di wilayah Balikpapan Timur (Baltim), seperti kebun binatang dan taman bunga. Tinggal bagaimana Pemerintah kota mengundang para investor agar sejatinya mengembangkan wisata yang sangat berpotensi itu.
"Walaupun daerah kita khususnya di Baltim tropis tapi itu cocok bagi wisatawan asing yang menyukai suasana panas. Jadi target kita bukan wisatawan lokal tapi juga luar negeri," sambung laki-laki politisi Gerindra ini.
Tidak sampai di situ, seperti halnya lereng di bukit-bukit melawai. Suasananya yang begitu apik ditambah pula pemandangan sunseat yang ciamik, sehingga mempunyai daya tarik tersendiri bagi investor.
Lantas, ia berharap adanya sinergisitas antara pihak eksekutif dan legislatif dalam mencari ataupun mengundang investor dan memberikan peluang dalam mengembangkan pariwisata.
"Mudah-mudahan Pemerintah terbuka dalam artian mengajak siapa saja yang mau bekerja sama, untuk mengembangkan wisata yang ada di kota kita ini," tutupnya. (lex)