Tulis & Tekan Enter
images

Kepala Distan PPU Andi Trasodiharto

Desa Sidorejo Akan Dijadikan Percontohan Desa Pertanian Presisi

Kaltimkita.com, PENAJAM- Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) akan menjadikan Desa Sidorejo, Kecamatan Penajam sebagai percontohan desa pertanian presisi. 

“Kami berencana melakukan pembenahan pertanian di Desa Sidorejo. Desa ini nantinya akan menjadi percontohan desa pertanian presisi,” kata Kepala Distan PPU, Andi Trasodiharto, Sabtu (27/4/2024). 

Andi Traso mengungkapkan, Desa Sidorejo memiliki lahan pertanian seluas 288,64 hektare. Dinas Pertanian PPU telah melakukan pemetaan lahan pertanian di Desa Sidorejo untuk memastikan luasan lahan yang rutin digarap oleh petani maupun lahan yang tidak digarap. 

“Kami sudah melakukan pemetaan terkait lahan yang tergarap maupun lahan yang tidak tergarap atau dibiarkan begitu saja oleh pemiliknya,” bebernya. 

Ia menyatakan, hasil pemetaan lahan seluas 288,64 hektare sawah di Desa Sidorejo, terdeteksi masih banyak lahan pertanian tidak rutin digarap oleh petani. 

“Kami mendorong aparat desa setempat, Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) dan para petani untuk menghidupkan kembali lahan pertanian yang tidak tergarap,” terangnya. 

Untuk mensupport program desa pertanian presisi di Desa Sidorejo, kata Andi Traso, pihaknya pun telah mengajukan bantuan pembangunan sumur bor ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim). 

“Petani Desa Sidorejo menyarankan sumur dibangun di pinggir sungai, ketika memasuki musim kemarau sumur bor itu dioperasikan dan airnya dibuang ke sungai untuk dialirkan ke sawah,” tuturnya. 

Selain itu, Distan PPU juga mendorong pemerintah Desa Sidorejo untuk mengelola penyediaan pupuk, obat-obatan dan hasil pertanian melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Jadi nantinya, Bumdes Sidorejo bisa memberikan pinjaman ke petani dalam bentuk bahan produksi pertanian seperti pupuk, benih, obat-obatan. 

“Kepala Desa Sidorejo juga berkeinginan membeli gabah hasil panen petani. Kemudian Bumdes ini juga akan mengemas beras dan memiliki brand sendiri. Bahan produksi pertanian yang dipinjam petani ke Bumdes itu nantinya dibayarkan setelah panen. Karena, konsepnya hasil panen padi nantinya juga akan dibeli oleh Bumdes,” pungkasnya. (adv)

 


TAG

Tinggalkan Komentar