Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Pemeriksaan kesehatan kini menjadi bagian penting dari rutinitas sekolah dasar di Balikpapan. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan mendukung penuh pelaksanaan program ini yang digelar oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, sebagai bentuk sinergi menjaga tumbuh kembang anak sejak usia dini.
Program ini tak hanya bertujuan untuk menjaga kesehatan fisik anak, tapi juga sebagai langkah deteksi dini terhadap kemungkinan gangguan medis seperti alergi, thalasemia, dan keluhan lain yang kerap luput dari perhatian.
“Kami mendukung penuh pelaksanaan pemeriksaan ini. Dari sisi teknis, kami bantu siapkan ruang periksa dan atur jadwal siswa agar tidak bentrok dengan proses belajar,” jelas Kepala Disdikbud Balikpapan, Irfan Taufik, Rabu (6/8/2025).
Irfan menuturkan, pelaksanaan pemeriksaan dilakukan di sekolah saat jam belajar. Namun, Disdikbud mengatur agar kegiatan berlangsung bergiliran per kelas, guna menghindari penumpukan siswa dan memastikan proses belajar tetap berjalan normal.
“Misalnya mulai dari kelas 1A, setelah selesai baru lanjut ke 1B. Jadi tidak ada gangguan terhadap jalannya pembelajaran,” ujarnya.
Lebih dari sekadar pemeriksaan rutin, Irfan menyebut program ini menjadi media edukasi langsung bagi anak-anak mengenai pentingnya menjaga kesehatan. Jika ditemukan kondisi medis tertentu, maka siswa tersebut akan mendapat tindak lanjut dari pihak Dinkes.
Selain itu, bagi siswa yang membutuhkan perawatan atau kontrol kesehatan secara berkala, Disdikbud telah menyiapkan skema fleksibel agar proses belajar tetap bisa diikuti dengan baik.
“Kalau ada siswa yang harus keluar sekolah untuk kontrol, kami beri izin. Bahkan jika perlu, kami siapkan skema pembelajaran yang menyesuaikan kondisinya,” jelas Irfan.
Program ini juga terintegrasi dengan kebijakan lainnya seperti makan bergizi gratis dan pembentukan Satuan Pendidikan Pelaksana Gizi (SPPG) di tingkat sekolah dasar.
“Dengan tahu kondisi kesehatan anak, maka program makan bergizi pun bisa disesuaikan. Jadi benar-benar tepat sasaran,” tambahnya.
Untuk saat ini, pemeriksaan difokuskan pada siswa SD yang merupakan kewenangan langsung Disdikbud. Namun, Irfan membuka peluang agar program ini bisa menjangkau jenjang lebih tinggi jika hasil evaluasi menunjukkan dampak positif.
“Kesehatan dan pendidikan harus berjalan beriringan. Kolaborasi lintas sektor seperti ini adalah langkah yang sangat kami apresiasi,” pungkasnya. (lex)