Tulis & Tekan Enter
images

Dibangun menggunakan anggaran besar, kini gedung pasar pandasari telihat sepi tanpa aktivitas penjual di lantai dua dan tiga.

Dewan Prihatin Kondisi Pasar Pandasari yang Terkesan Mubazir

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Anggota Komisi II DPRD Balikpapan, Japar Sidik mengaku prihatin dengan keberadaan Pasar Pandansari yang dibangun dengan anggaran besar, namun berfungsi tidak maksimal.

Bahkan, hingga saat ini pasar semi induk itu dianggapnya terkesan semrawut. Transaksi jual beli yang tadinya diharapkan terjadi di dalam gedung, namun berbanding sebaliknya.

"Pengaturannya saja tidak teratur serta fungsinya yang tak jelas. Bahkan transaksi jual beli hanya digunakan di lantai satu saja. Itupun tidak semuanya juga," ujar Japar kecewa.

Menurutnya gedung pasar ini dibangun terkesan mubazir, di mana dana yang digelontorkan Pemerintah ini kurang dimanfaatkan.

"Ini dibangun dari pajak masyarakat, maka harus ada pertanggungan untuk penggunaannya. Namun penggunaannya harus diatur sedemikian rupa dan mengaturnya itu harus ada komunitas yang terus dijalin kepada semua pihak," ucap politisi PKS itu.

Kendati begitu, baginya Pemerintah sebenarnya sudah mengatur sedemikian rupa, hanya saja persoalannya terjadi dikarenakan pedagang yang sulit untuk diatur.

"Kenapa susah diatur, karena pedagang juga bertujuan menggaet pembeli, dan terkait letak/tempat berjualannya itu menentukan dengan akses yang mudah," urainya.

Seperti yang diketahui, kata Japar, di pinggir-pinggir jalan pasar ini banyak pedagang membuka lapak-lapak. Nah, itulah yang menyebabkan lantai di atas gedung ini tak ada yang menempati, disebabkan semua penjual turun ke bawah karena merasa kalah bersaing.

"Sehingga harus ada tindak tegas, namun mesti dipikirkan juga untuk pedagang mana yang cocok berjualan di lantai atas. Karena kita juga melihat fungsi pasar itu harus berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan Pemerintah," terangnya.

Saat ditanyakan apakah pasar Pandansari dapat berkerjasama dengan pihak swasta, Japar mengatakan itu bisa saja, namun kebijakannya kembali lagi kepada Pemerintah.

"Kalau kerjasama memungkinkan saja, tapi pihak swasta pasti melihat juga fungsi dan penggunaan pasar ini, karena mereka adalah orang-orang pencari provit (keuntungan). Jangan sampai nanti mengelola kemudian tidak menghasilkan pendapatan bagi mereka. Jadi fungsinya harus jelas dulu," tuturnya. (lex)


TAG

Tinggalkan Komentar