Kaltimkita.com, SAMARINDA – Di tengah maraknya tren anak muda menjadi influencer, Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, H. Baba, mengingatkan bahwa ketenaran di dunia digital tidak boleh menggeser nilai-nilai dasar seperti pendidikan dan juga ketahanan karakter.
Ia menyambut baik semangat generasi muda untuk mandiri secara ekonomi, tetapi menegaskan bahwa kesuksesan sejati butuh fondasi ilmu yang kuat.
“Jadi influencer itu sah-sah saja, bahkan bisa jadi peluang. Tapi jangan sampai pendidikan ditinggalkan. Ilmu tetap penting, apalagi untuk menghadapi tantangan jangka panjang,” kata Baba.
Menurutnya, popularitas di media sosial bisa datang cepat, tetapi juga bisa pudar seketika jika tidak dibarengi dengan kapasitas berpikir, etika, dan kedewasaan dalam mengambil keputusan.
Ia mengajak anak muda untuk menjadikan pendidikan sebagai bekal dan bukan beban.“Sekarang ini orang bisa viral dalam semalam. Tapi yang menentukan masa depan bukan seberapa banyak pengikut, melainkan seberapa kuat nilai yang kita pegang,” ujarnya.
Baba juga membagikan kisah pribadinya yang harus bekerja keras sejak kecil demi bisa bersekolah. Pengalaman itu, katanya, mengajarkan pentingnya daya juang dan konsistensi.
Ia mendukung penuh anak-anak muda yang ingin mengejar penghasilan lebih dulu, asalkan tidak menutup pintu untuk kembali menempuh pendidikan formal.
“Boleh kerja dulu, tidak apa-apa. Tapi jangan putuskan hubungan dengan pendidikan. Bisa sambil kuliah, atau lanjut ketika sudah siap secara ekonomi. Yang penting semangatnya tidak padam,” tegasnya.
Lebih dari sekadar dukungan, Baba berharap ke depan ada kebijakan yang bisa menjembatani kebutuhan generasi muda, seperti akses pendidikan fleksibel, beasiswa untuk pekerja muda, serta pelatihan etika digital agar profesi influencer tidak hanya sekadar soal uang dan ketenaran, tapi juga nilai dan dampak sosial.
“Anak muda kita hebat-hebat. Tinggal diarahkan, supaya tidak hanya jadi terkenal, tapi juga jadi teladan,” tukasnya. (AL/Adv/DPRDKaltim)