KaltimKita.com, BALIKPAPAN- Direct Call menjadi salah satu alternatif ekspor komoditas dalam negeri. Seperti yang dilakukan CV 3A yang mengekspor 5 ton kepiting bakau ke Shenzhen,Tiongkok, Ahad (22/5/2022).
Hanya membutuhkan waktu sekitar empat jam penerbangan kepiting bakau yang masih segar bisa dipasarkan di Negeri Tirai Bambu. Direktur CV 3A, Maryono, mengatakan, ekspor kepiting ke Tiongkok, sudah mulai dilakukan sejak Maret tahun lalu, dengan tujuan Shanghai. Namun, karena lockdown, eskpor kemudian dialihkan ke Guangzhou.
Saat Guangzhou juga terkena lockdown, maka ekspor kembali dialihkan menuju Shenzen.
“Ini merupakan ekspor ke yang ke empat,” kata Maryono, di sela pelepasan ekspor kepiting di terminal kargo, Bandara SAMS Sepinggan, Balikpapan, Ahad (22/5/2022).
Kepiting yang didapatkan Maryono berasal dari nelayan lokal di Kota Bontang, Kutai Timur hingga Handil, Kutai Kartanegara. Tak mudah untuk menjadi eksportir. Beberapa aturan yang ketat mesti dilewati. Mulai dari ukuran kepiting, kesehatan kepiting, hingga kualitas pengemasan.
“Jadi memang ini butuh kerjasama banyak pihak, mulai dari balai karantina hingga bea cukai,” kata dia.
Selain ke Tiongkok, negara Eropa seperti Prancis dinilai Maryono juga punya potensial. Dalam sebulan kebutuhan kepiting di Prancis mencapai 2-3 kontainer. Sayang potensi besar ini belum mampu dia garap.
“Negara Eropa mewajibkan eksportir punya grade A, jadi belum bisa kami layani. Selain itu butuh biaya yang cukup tinggi,” kata dia.
Sementara Kepala Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu (BKIPM) Balikpapan, Eko Sulistyanto mengatakan, dengan direct call, sejumlah manfaat bisa diperoleh eksportir.
“Mulai dari biaya operasional dan logistik yang lebih rendah, kepastian slot kargo, administrasi yang lebih mudah dan waktu yang relatif lebih singkat,” kata dia.
Sepanjang 2021, BKIPM Balikpapan mencatat, pertumbuhan ekspor komoditas perikanan yang keluar wilayah Kaltim mencapai Rp 1 triliun. Di mana sejumlah negara jadi tujuan utama ekspor, seperti Jepang, Tiongkok, Vietnam, Inggris, Singapura, Hong Kong, Malaysia, Vietnam hingga Korea Selatan. (dil)