Kaltimkita.com, PENAJAM- Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tengah mempersiapkan skema perekrutan tenaga guru untuk sekolah rakyat.
Kepala Disdikpora PPU Andi Singkerru mengatakan, Dinas Sosial (Dinsos) PPU telah mengusulkan pembangunan sekolah rakyat ke Kementerian Sosial (Kemensos). Seluruh persyaratan administrasinya pun telah dilengkapi termasuk lahan seluas 6,7 hektar telah disiapkan di Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam untuk pembangunan sekolah rakyat.
Sedangkan Disdikpora PPU ditugaskan untuk melakukan persiapan perekrutan tenaga guru dan calon siswa. Saat ini pun, Disdikpora sedang meramu skema perekrutan guru sekolah rakyat.
“Untuk kesiapan tenaga pengajar, kita masih formulasikan,” kata Andi Singkerru, Jumat (29/8/2025).
Andi Singkerru mengungkapkan, ada beberapa opsi perekrutan tenaga guru sekolah rakyat, salah satunya adalah dengan menggunakan skema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu. Dalam perekrutan tenaga guru nantinya akan diprioritaskan bagi warga Kabupaten PPU.
“Jumlah guru yang akan direkrut nantinya akan disesuaikan dengan jumlah ruang kelas dan peserta didik. Berdasarkan rencana awal, sekolah rakyat akan dibangun dengan total 36 ruang kelas. Yakni 18 ruang kelas untuk jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) masing-masing sembilan ruang kelas,” ujarnya.
Pada tahun ajaran pertama, sekolah rakyat ini ditargetkan dapat menampung 282 pelajar. Kelas 1 SD akan diisi oleh tiga rombel dengan total 90 siswa. Sementara itu, untuk jenjang SMP dan SMA, masing-masing akan ada tiga rombel yang menampung 96 siswa. Angka ini menjadi acuan awal dalam perencanaan kebutuhan tenaga pengajar dan fasilitas pendukung lainnya.
Meskipun menyasar kalangan pelajar kurang mampu, Andi Singkerru memastikan kurikulum yang akan diterapkan di sekolah rakyat tetap mengacu pada kurikulum pendidikan nasional.
“Kurikulum yang digunakan tetap sama seperti sekolah formal pada umumnya. Hal ini bertujuan agar lulusan dari sekolah ini memiliki standar kompetensi yang sama dengan sekolah-sekolah lain,” tandasnya. (adv)


