Kaltimkita.com, PENAJAM- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tengah mempersiapkan tenaga kerja lokal dalam rangka pemenuhan tenaga kerja pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kecamatan Sepaku.
Kepala Disnakertrans PPU Suhardi mengatakan, ratusan warga Benuo Taka telah mengikuti pelatihan tenaga kerja IKN dengan bekerja sama Balai Latihan Kerja (BLK) Samarinda, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).
Pelatihan tersebut tersapat dua kategori yakni pelatihan kewirausahaan dan pelatihan terampil. Pelatihan wirausaha meliputi pelatihan menjahit dan sablon. Sedangkan pelatihan terampil meliputi pelatihan konstruksi, alat berat dan surveior.
“Warga yang mengikuti pelatihan tenaga kerja mendapatkan sertifikat kompetensi dan sertifikat keterampilan,. Saat ini sudah lebih 100 orang yang telah ikut pelatihan. Setiap sesi untuk pelatihan menjahit kuotanya 16 orang dan konstruksi sebanyak 28 orang,” kata Suhardi, Sabtu (8/10/2022).
Suhardi menyatakan, warga yang mengikuti pelatihan wirausaha dipersiapkan agar nantinya dapat menangkap peluang usaha di IKN Nusantara.
Disnakertrans nantinya akan bekerja sama dengan lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar warga yang telah mendapatkan pelatihan wirausaha mendapatkan akses permodalan sehingga mereka bisa membuka usaha sendiri.
“Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah telah menyampaikan bahwa pihaknya juga akan berkolaborasi dengan Kementerian Keuangan agar warga yang telah mendapat pelatihan wirausaha mendapatkan akses permodalan. Plt Bupati PPU mengarahkan hal yang sama,” ujarnya.
Disnakertrans bekerjasama BLK Samarinda akan kembali membuka pelatihan tenaga kerja dalam waktu dekat ini. Saat ini masih dalam tahap perekrutan calon peserta.
“Kita akan laksanakan lagi pelatihan tenaga kerja, sekarang masih tahap pendaftaran,” terangnya.
Untuk warga yang mengikuti pelatihan terampil disiapkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja konstruksi pembangunan IKN. “Warga yang sudah terserap atau bekerja di IKN, kami belum memiliki datanya,” jelasnya.
Suhardi berharap, program pelatihan tenaga kerja IKN terus berlanjut di tahun depan.
“Kedepan, kami berharap kegiatan pelatihan diperbanyak anggarannya. Karena, pekerja proyek IKN itu membutuhkan peningkatan kemampuan dan harus memiliki sertifikat komptensi dan keahlian. Ini juga untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja di PPU,” harapnya.(Ade)