Kaltimkita.com, SAMARINDA – Pendidikan merupakan hak seluruh putra-putri Indonesia. Karena itu, memberikan pendidikan dan akses ilmu pengetahuan yang mudah dijangkau merupakan salah satu kewajiban seluruh pihak untuk mewujudkannya.
Salah satu bagian perwujudan tersebut, yakni dengan membangun perpustakaan dimana-mana, baik di Kota, Kecamatan hingga ke Desa-desa. Terlebih Perpustakaan merupakan gudang ilmu dan sumber informasi yang penting, serta Perpustakaan bersifat universal, artinya siapapun, usia berapapun, dan apapun pekerjaannya, dapat belajar dan mencari informasi di perpustakaan.
Karena itu, guna memaksimalkan berjalannya seluruh perpustakaan yang ada di wilayah Kutim, Kepala Bidang Pengembangan dan Pembinaan Perpustakaan, Dispusip Kutim H Akhmad Zais mengaku jika saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan untuk mengetahui kondisi di masing-masing perpustakaan. “Selama saya disini pak, kami sangat jarang kelapangan karena terbentur dengan masalah dana yang tidak ada. Apalagi luas wilayah Kutim yang begitu luas. Rencananya jika ada anggaran kita akan mendata Perpustakaan mana saja yang perlu di rehab, baik sedang ataupun berat,” Tuturnya
Diakuinya meski pihaknya tidak bisa langsung kelapangan untuk melakukan pendataan lantaran tidak memiliki anggaran, namun pihaknya tetap berupaya agar proses pendataan tersebut tetap berjalan. “Agar proses pendataan ini tetap berjalan, kami sudah menghubungi beberapa kepala UPT di Kecamatan untuk melakukan pendataan di masing-masing wilayahnya, seperti mendokumentasikan seluruh kondisi terkini Perpustakaan yang ada di Desa,” Bebernya
Karena itu, pihaknya berharap agar di Tahun 2023 mendatang pemerintah bisa menggelontorkan anggaran ke Dispusip Kutim, sehingga pengembangan dan pembinaan perpustakaan yang ada di seluruh wilayah Kutim bisa berjalan secara maksimal, terlebih perpustakaan merupakan lembaga Pendidikan dan sarana untuk mencerdasakan Masyarakat dan Bangsa. “Kami berharap ada anggaran di tahun 2023 mendatang, baik itu bersumber dari APBD Murni 2023, dari Provinsi, atau berupa DAK dari Pemerintah Pusat, agar kita bisa melakukan rehab perpustakaan.” Terangnya. (HS/ADV/01)