Kaltimkita.com, PENAJAM- Dinas Ketahanan Pangan (DPK) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mendorong petani di Benuo Taka untuk menggunakan pupuk organik dalam rangka meningkatkan kualitas hasil pertanian.
Sekretaris DPK PPU, Arief Murdiyatno mengatakan, penggunaan pupuk organik agar kualitas hasil pertanian mampu bersaing. Karena selama ini, beras yang dihasilkan petani lokal kalah bersaing dengan beras dari Sulawesi dan Jawa.
“Kualitas beras yang dihasil petani di PPU masih kalah bersaing dengan beras dari Sulawesi dan Jawa,” kata Arief, Senin (5/8/2024).
Ia menekankan, petani didorong untuk mengutamakan penggunaan pupuk organik dibandingkan pupuk kimia. Kualitas beras yang dari hasil pertanian di PPU belum mampu mengimbangi kualitas beras dari luar daerah disebabkan kadar keasaman atau pH tanah rendah, hanya kisaran angka tiga sampai empat.
Sementara kadar keasaman tanah yang diperlukan tanaman padi di kisaran angka enam sampai tujuh. Petani diminta menggunakan pupuk organik dalam rangka memperbaiki unsur hara tanah. Jika, kadar keasaman tanah berada dalam posisi normal, maka mampu meningkatkan hasil panen serta kualitasnya akan meningkat ke level beras premium.
“Kendala pertanian di Kalimantan, khususnya di PPU tergolong biaya tinggi. Karena dipengaruhi faktor geografis, curah hujan tinggi dan pH tanah rendah. Sehingga kualitas beras yang dihasilkan kalah bersaing dengan beras dari luar. Menghadapi kondisi alam seperti ini diperlukan rekayasa, inovasi dan teknologi tepat guna. Salah satunya penggunaan pupuk organik yang mampu memperbaiki unsur hara tanah,” terangnya.
Arief mengungkapkan, pemerintah daerah telah menyusun draf Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penggunaan Pupuk Organik. Perancangan regulasi daerah tersebut untuk meningkatkan penggunaan pupuk organik di kalangan petani.
“Raperda tentang Penggunaan Pupuk Organik sedang digodok atau dibahas di DPRD. Secara bahan baku pupuk organik di PPU cukup memadai,” pungkasnya. (Adv)