Tulis & Tekan Enter
images

DLH PPU Akan Jadikan SPA Sampah di Waru Sebagai Percontohan

Kaltimkita.com, PENAJAM- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) berencana membangun  Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah pertama di Benuo Taka. Rencana pembangunan SPA Sampah direncanakan akan dibangun di Kelurahan Waru, Kecamatan Waru. Proyek ini akan menjadi pilot project atau proyek percontohan untuk pengelolaan sampah minim ampas di PPU.

Kepala Bidang Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (SLB3) DLH PPU Mahfud mengatakan, rencana pembangunan SPA Sampah sedang dalam tahap penentuan lokasi. Fasilitas pengolahan sampah akan dibangun dengan desain modern di lahan seluas minimal 500 meter persegi hingga 1 hektar.

“Bangunan SPA Sampah dalam bentuk gedung tertutup. Di dalamnya akan ada pos keamanan, tempat pembuangan sampah, dan konveyor,” kata Mahfud, Jumat (12/5/2023).

Mahfud menerangkan, fasilitas SPA Sampah yang akan dibangun di Kecamatan Waru akan dilengkapi dengan alat konveyor untuk memudahkan petugas kebersihan  memilah sampah.  Misalnya, sampah plastik akan dipisahkan dari sampah kertas dan organik.

“Jadi nantinya sampah yang tersisa adalah residu atau ampas, seperti kantong plastik, popok dan pembalut yang tidak dapat diolah lagi. Sampah tersebut akan dihancurkan, kemudian dipadatkan menggunakan alat hidrolik, kemudian dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Buluminung,” jelas Mahfud.

Seluruh proses pengolahan dan pemilahan sampah di SPA akan berlangsung dengan cepat. Sampah tidak boleh berada lebih dari 24 jam di lokasi SPA.

“Jadi, sebenarnya SPA tidak menyimpan residu. Sampah hanya transit di sana, sedangkan limbah cair memiliki tempat penampungannya. Limbah cair akan disedot dan dibuang,” katanya.

Mahfud menyatakan, kehadiran SPA Sampah berpotensi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar. Program ini akan memberdayakan warga dan menciptakan lapangan kerja baru.

“SPA Sampah yang akan dibangun di Kecamatan Waru akan menjadi pilot project. Mungkin orang awam akan menolak karena mereka mengaitkan sampah dengan bau. Namun, kami akan menyosialisasikan bahwa proyek ini berbeda dari yang biasanya,” tandasnya. (adv)


TAG

Tinggalkan Komentar