KaltimKita.com, TANA PASER - Anggota komisi I DPRD Paser Muhammad Saleh meminta pemerintah daerah mengawasi dan menata keberadaan sejumlah bangunan dan taman di sekitar kota Tanah Grogot. Pasalnya terakhir di Hutan Kota, terjadi pengeroyokan para remaja dan berujung meninggal dunia satu korban. Penyebabnya karena mabuk dan saling sahut.
Saleh mengatakan selain sering digunakan sebagai tempat mabuk, pacaran, bahkan diduga juga tempat transaksi narkoba. Lantaran kawasannya strategis di jantung kota, namun gelap gulita tidak ada penerangan.
"Padahal di depannya tidak jauh ada kantor polisi, Satpol-PP dan kantor petugas keamanan lainnya," kata Saleh, Minggu (28/8).
Anggota komisi I DPRD Paser Muhammad Saleh
Selain perlu ada penerangan, beberapa bangunan dan taman kota pemerintah daerah harus diawasi ketat oleh petugas. Sehingga tidak dijadikan tempat berkumpul untuk mabuk dan hal negatif lainnya. Politikus PDI-Perjuangan itu meminta Satpol-PP lebih rutin mengawasi tempat-tempat berkumpul anak muda ini seperti Hutan Kota. Jangan sampai justru jadi tempat maksiat yang berujung pidana dan kriminalitas.
Terpisah Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Paser Achmad Safari membenarkan bahwa pengelolaan Hutan Kota memang berada dibawah OPDnya. Sebelum ada kejadian pengeroyokan, dia sebenarnya sudah menanyakan ke stafnya tentang penerangan di Hutan Kota pada malam hari.
Ternyata hidup dan padamnya lampu itu mengikuti lampu Penerangan Jalan Umum (PJU). Namun dia tetap sadar diri bahwa perlu solusi ke depan untuk penataan kawasan tersebut pada malam hari, agar tidak terulang kejadian kelam pengeroyokan dan mabuk-mabukan.
"Kami akan segera membahas ini di internal dan instansi terkait, agar Hutan Kota ini benar-benar terjaga pada malam hari," kata Safari.
Diketahui dari informasi rilis Satreskrim Polres Paser, pengeroyokan bermula saat kedua kubu dalam kondisi mabuk, ada yang minum miras botol, ada juga yang minum Tuak. (adv)