Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Demi siap bersiang dalam menampilkan bakat dan seni di era digitalisasi, seribu pelajar SMA/SMK sederajat di kota Balikpapan antusias hadir mengikuti workshop digital content creator yang berlangsung di aula SMK Negeri 1, Sepinggan, Balikpapan Selatan, Selasa (18/10/2022).
Anggota Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudin dan Wakil Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (FSRD-ITB), Dr Intan R Mutiaz didapuk menjadi pembicara utama pada workshop tersebut.
Guna semakin memeriahkan dan menambah inspirasi kaum milenial, pada workhsop tersebut turut dihadirkan pula pesulap Ibu Kota, Denny Darko.
Pesulap ibu kota Denny Darko saat memainkan sulap dan mengispirasi pelajar membuat konten yang baik.
Anggota Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudin mengatakan, ia mengaku gembira dengan antusiasme yang ditunjukkan para pelajar asal Kota Beriman. Dia menilai, minat pemuda Balikpapan terhadap digitalisasi memang cukup tinggi.
“Selama ini minat anak-anak muda Balikpapan terhadap digital konten memang sangat tinggi,” kata Hetifah saat diwawancara media usai kegiatan workshop.
Hetifah melanjutkan, momentum perpindahan IKN ke Kaltim, juga menjadi peluang yang mesti ditangkap oleh anak muda Balikpapan. Apalagi, IKN Nusantara nantinya akan mengadopsi konsep smart city alias kota pintar.
“Artinya pasti butuh banyak talent untuk mendukung konsep smart city di IKN Nusantara nanti. Balikpapan ini nantinya akan paling diuntungkan,” lanjut legislator asal Kaltim ini.
Dia berharap, keberadaan konten creator lokal ini dapat berkontribusi positif terhadap pariwisata dan ekonomi kreatif di Balikpapan serta Kalimantan Timur.
Hetifah menambahkan, kedepannya, bahkan banyak kepala sekolah yang ingin memfasilitasi pengembangan konten kreator dengan adanya kurikulum merdeka dan juga merdeka belajar, serta ditekankan profil pelajar pancasila yang mendorong kreativitas.
“Jadi bisa disisip-sisipin dalam setiap pembelajaran, tapi kami juga ada lanjutan-lanjutan program lainnya. Sehingga bisa berdampingan dalam pembelajaran, dan ini berkelanjutan,” akunya.
“Dimasukkan dalam kegiatan ekstra kurikuker juga bisa, banyak cara dilakukan ada juga antar komunitas lintas sekolah juga bisa saling memotivasi, tidak harus ada prodi sendiri tetapi belajar bisa dari mana saja,” sambungnya.
Wakil Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (FSRD-ITB), Dr Intan R Mutiaz.
Di tempat yang sama, Wakil Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (FSRD-ITB) Dr Intan R Mutiaz menambahkan, pihaknya akan menyediakan pendampingan bagi pelajar yang memang punya minat lebih jauh.
“Jadi nanti akan ada semacam pendampingan dan praktek langsung bagi para pelajar ini untuk membuat konten, misalnya desa wisata,” kata Intan. (lex)