Tulis & Tekan Enter
images

Gangguan Jaringan Internet Indihome dan Telkomsel Dalam Persfektif Kualitas Layanan Publik

Oleh : Dr. Isradi zainal 

Rektor Uniba, Direktur Indeks Survey Indonesia (Insurin), Sekjen FDTI, Sekjen Forum Rektor PII

Indihome dan Telkomsel merupakan layanan jasa internet yang dimiliki oleh negara. Untuk mengoptimalkan jasa internet oleh Indihome dan Telkomsel, sejak tahun 2006 pihak perusahaan negara ini (BUMN) menyiapkan kabel Jasuka (Jawa Sumatera Kalimantan) yang melintang di sejumlah wilayah di Indonesia.

Kabel Jasuka ini memiliki empat kanal 40 gigabit per detik dengan kapasitas daya tampung mencapai 16 kali lipat dibanding jalur konvensional. Berdasarkan informasi dari situs kabel map kabel tersebut berukuran panjang 10.860 kilometer, sedangkan panjang kabel lain Jawa, Kalimantan, sulawesi, Denpasar dan Makassar hanya 1700 kilometer. Namun telkomsel memiliki jaringan kabel laut yang secara keseluruhan memiliki SKKL yang panjang selurunya mencapai 167.935 km. Jaringan kabel laut ini harus dipastikan safety dan keamanannya agar layanan bisa optimal.

Berdasarkan data yang kami himpun jaringan kabel laut telkom ini sudah pernah mengalami gangguan. Pada tahun 2013 kabel Jasuka mengalami gangguan karena kabel ruas Jakarta dan Tanjung Pandan putus.

Akibatnya layanan telkom dan smartfren mengalami gangguan. Kejadian serupa terjadi lagi pada hari minggu 19/9/2021 akibat ada masalah dengan sistem komunikasi kabel laut (SKKL) Jawa Sumatera dan Kalimantan (Jasuka). Menurut VP Corporate communication Telkom Pujo Purnomo, Kabel Jasuka yang mengalami gangguan berada oada ruas Batam dan Pontianak yang berada pada titik 1,5 kilometer lepas pantai Batam pada kedalaman 20 meter di bawah permukaan laut.

Kondisi ini membuat layanan internet Telkom Group baik fixed maupun mobile broadband dibeberapa wilayah mengalami gangguan.

Terjadinya gangguan jaringan internet indihom dan telkomsel di pertengahan september 2021, membuat banyak publik yang mengalami kerugian. Yang pasti banyak pelanggan yang terpaksa batal melaksanakan kegiatan, meskipun ada yang dapat memecahkan solusi dengan berpindah ke jaringan lain.

Gangguan jaringan internet yang dialami oleh Indihome dan Telkomsel membuat kita semakin sadar begitu tergantungnya kita dengan internet dan teknologi. Kedepan mesti ada langkah antisipasi atau langkah alternatif ketika jaringan internet atau peralatan yang berbasis teknologi mengalami gangguan.

Dalam persfektif kualitas layanan, gangguan jaringan internet tentu saja membuat pelanggan atau publik tidak puas. Hal ini karena membuat aktivitas mereka terganggu meskipun pemilik jaringan mampu memperbaikinya dengan cepat.

Perbaikan yang dilakukannya menunjukkan bahwa pemilik jaringan memiliki respon yang baik dalam menghadapi masalah dan berempati dengan kejadian tersebut. Meski demikian, pihak telkom harus tetap bertanggung jawab terhadap kejadian tersebut meskipun penyebabnya adalah putusnya jaringan kabel bawah laut. Tanggung jawab tidak hanya dengan minta maaf tapi juga dengan memberikan ganti rugi atau kompensasi terhadap pelanggan dan upaya perbaikan kedepan.

Agar tetap dianggap sebagai perusahaan dengan kualitas layanan yang baik, maka Indihom dan telkomsel harus terus mengupayakan untuk memberi apa yang telah dijanjikan (reliability). Selanjutnya perusahaan harus terus mengupayakan rasa percaya pelanggan kepada perusahaan (assurance).

Pihak telkom sebagai perusahaan papan atas meski terus mengupayakan sarana prasana terbaru dan mengupayakan adanya upaya antisipasi yang cepat dalam menghadapi gangguan jaringan (tangible). (*)


TAG

Tinggalkan Komentar