Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Sebagaimana menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelayan rakyat, Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Budiono melaksanakan kegiatan Dialog Warga dengan melibatkan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Balikpapan (STIEPAN), pada Senin (27/2/2023) pagi.
Di dalam kegiatannya, Budiono didampingi oleh Wakil Ketua 2 STIEPAN dan juga perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan guna melaksanakana diskusi yang bertajuk "Peran Aktif Mahasiswa Dalam Penerapan Sistem Pendidikan Guna Pengembangan Perekonomian Kota Balikpapan".
"Jadi, kita menerima atau mendengarkan masukan-masukan dari warga. Kebetulan, kami tadi pagi melaksanakannya di STIEPAN yang melibatkan para mahasiswa," ungkap Budiono.
Budiono menjelaskan, adapun pembahasan yang dilakukan pada kesempatan tersebut yakni terkait dengan implementasi regulasi maupun kebijakan penggunaan anggaran (APBD). Berbagai masukan dan juga pertanyaan yang diutarakan oleh warga dan juga mahasiswa STIEPAN pun masih berkaitan dengan pendidikan dan perekonomian.
"Kita kan juga sudah merealisasikan pembangunan SMPN 25. Kemudian, program sekolah negeri gratis, tapi ada juga tadi warga yang menanyakan jika mendapatkan temuan pemungutan iuran atau sumbangan di sekolah negeri, SD atau SMP," jelasnya.
Budiono menegaskan, jika masyarakat Kota Balikpapan menemukan hal tersebut, dirinya sebagai wakil rakyat akan menerima aduan atau laporan yang tentunya akan divalidasi atau dikonfirmasi kembali kepada sekolah yang bersangkutan. "Nanti bisa lapor ke saya, nanti akan dicek," tegas politisi PDI Perjuangan itu.
Kemudian menurutnya, mengenai peran mahasiswa dalam pembangunan dan perekonomian di Kota Beriman dinilai penting, karena mahasiswa asal Balikpapan maupun dari luar daerah juga berperan dalam perputaran ekonomi di masyarakat.
"Salah satunya, ketika Balikpapan ini memiliki banyak Perguruan Tinggi yang berkualitas tentunya akan menarik minat mahasiswa untuk bisa masuk di ke Universitas tersebut. Dan semakin banyak mahasiswa atau Perguruan Tinggi di Balikpapan maka pertumbuhan ekonomi kita semakin baik," ujarnya.
Ia mencontohkan Kota Malang dan juga Kota Yogyakarta yang menjadi magnet bagi para akademisi, diimbangi dengan kondisi perekonomian kota tersebut yang tumbuh dan maju. "PAD (Pendapatan Asli Daerah) tinggi, karena ada banyak mahasiswanya dan Perguruan Tingginya," jelasnya.
Selain itu, Budiono juga menjelaskan upaya yang tengah dilakukan oleh Pemerintah Kota dalam pemerataan pendidikan di Kota Balikpapan. Berdasarkan data, ia masih menemukan beberapa daerah yang mengalami kekurangan sekolah, khususnya tingkat SD dan SMP.
Meski begitu, banyaknya sekolah negeri tingkat SD dan SMP yang tersebar, itu menunjukkan keseriusan pemerintah dalam upaya pemerataan pendidikan.
"Contohnya, SD kan kita sudah sangat banyak, ada 120-an lebih. SMP juga. Nah, di (Balikpapan) Utara yang kekurangan SD juga akan kita bangunkan, tetapi bagaimana pun juga kita harus mempertimbangkan sekolah swasta yang ada dan harus diakomodir juga," terangnya.
"Kalau di (Balikpapan) Tengah, memang SMP masih kurang. Pertimbangan kita juga karena ketersediaan lahan. Tentu (ketersediaan lahan) ini kan jadi pertimbangan juga," sambungnya.
Kendati demikian, di wilayah Balikpapan Selatan, kata dia, juga akan segera dibangunkan atau didirikan sekolah terpadu. Apalagi terdapatnya lahan yang tersedia. Namun, berkaitan dengan pembangunan tersebut, pertimbangan juga dilakukan berdasarkan pemerataan penduduk.
Ia menambahkan, Balikpapan Tengah menjadi fokus utama pada skema zonasi yang diterapkan pemerintah untuk menjadi pertimbangan siswa baru masuk ke sekolah negeri. "Kalau zonasi kan di (Balikpapan) Tengah memang tidak ada lahan kita. Kalau ada hibah lahan eks Puskib itu, bisa kita bangunkan," tutupnya. (lex)