Tulis & Tekan Enter
images

IKN, Mimpi Nyata Pemkab PPU Melalui Kapsul Waktu Impian Indonesia 2015-2085

Oleh : Subur Priono (Humas Setkab PPU)

HARAPAN Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menjadi lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia yang baru di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), sesungguh nya telah disampaikan oleh Bupati Kabupaten PPU Periode 2003-2008 dan 2013-2018, Drs. H. Yusran Aspar, MM dalam program Kapsul Waktu pada 2015 lalu.

Kapsul Waktu Impian Indonesia 2015-2085 adalah wadah sejarah berbentuk kapsul tempat menyimpan dokumen tulisan impian masyarakat dari setiap propinsi di Indonesia, yang diletakkan tahun 2015 dan dibuka tahun 2085 mendatang.

Program Kapsul Waktu saat itu dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Menpora), agar setiap daerah menyampaikan resolusi atau harapan yang akan dibuka 75 tahun ke depan. Dari tujuh harapan yang ditulis bupati PPU saat itu salah satunya pada poin ke empat adalah agar kabupaten PPU bisa menjadi lokasi pemindahan IKN yang baru dalam kurun waktu 75 tahun ke depan.

Harapan ini disampaikan langsung kepada rombongan Tim Ekspedisi Kapsul Waktu dari Kemenpora yang tiba di Kabupaten PPU pada 26 Oktober 2015 saat itu. Bahkan kata Yusran Aspar ketika itu bahwa di seluruh Indonesia hanya dirinya selaku kepala daerah yang memasukkan harapan daerahnya pada kapsul waktu untuk menjadi IKN.

Disampaikannya harapan dan impian kabupaten PPU untuk menjadi lokasi IKN tersebut bukan tanpa alasan. Ide dasarnya juga sangat jelas, bahwa kabupaten PPU memiliki lahan cukup luas berhadapan langsung dengan Kota Balikpapan, berpotensi menjadi kota mandiri terpadu dan bisa tumbuh besar di Provinsi Kalimantan Timur. Saat itu juga sudah ada kajian-kajian awal terkait dengan rencana pemindahan IKN menurut Yusran Aspar kala itu. Bahkan Andrinof Achir Chaniago yang saat itu menjabat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menyatakan kabupaten PPU memiliki peluang cukup bagus untuk menjadi IKN.

Ternyata tidak perlu waktu lama mimpi itu kini menjadi kenyataan. Karena pada 2019 Kabupaten PPU telah ditetapkan sebagai lokasi pemindahan IKN yang baru oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo. IKN kini telah menjadi mimpi yang nyata berada di sebagian wilayah kabupaten PPU, tepatnya di kecamatan Sepaku yang merupakan salah satu kecamatan dari empat kecamatan yang ada di kabupaten ke sembilan di Kaltim itu.

Sejak dua tahun terakhir kini pembangunan IKN di kabupaten PPU telah membawa perubahan besar bagi daerah khususnya di kabupaten PPU. Kini semua mata tertuju pada IKN yang baru. Tak jarang pejabat penting negara bahkan presiden kini harus bolak-balik meninjau langsung tahapan pembangunan IKN yang di gagas dengan konsep “smart city” itu.

Pembangunan infrastruktur IKN kini terus dikebut. Salah satu targetnya adalah untuk pelaksanaan HUT RI kenegaraan pada 17 Agustus 2024 mendatang yang akan berlangsung di sana.

Menurut Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono saat berkunjung ke kawasan IKN belum lama ini mengatakan bahwa progres rata-rata pembangunan fisik IKN per 30 Maret 2023 sudah mencapai 24,78%. Progres rata-rata itu mencakup 33 kontrak besar seperti kantor presiden, istana presiden, kantor 4 menko, perumahan menteri, jalan tol dan arteri, bendungan hingga pengelolaan air minum dan sampah di wilayah IKN, kabupaten PPU tersebut.

Bagi pemda PPU kehadiran IKN adalah berkah yang tak terhingga. Kini harapan seluruh masyarakat PPU dengan hadirnya IKN di wilayahnya sangat besar. Melalui Bupati PPU, Ir. Hamdam saat ini diharapkan cita-cita itu dapat diwujudkan untuk kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat.

Bahkan Bupati PPU, H. Hamdam dengan gagasannya terus memperjuangkan kabupaten muda ini agar bisa menjadi serambinya nusantara IKN. Selanjutnya pemda PPU mulai merancang slogan kota nya atau city branding dengan sebutan “ Serambi Nusantara” yang akan menjadi ciri khas daerah itu.

Tujuannya jelas. Dia mengatakan bahwa kabupaten PPU tidak ingin hanya menjadi penonton di daerahnya sendiri. Ketika pembangunan IKN telah terlaksana dengan berbagai kemajuan dan kecanggihan-kecanggihan teknologi di dalamnya, kabupaten PPU tidak ingin tertinggal tanpa adanya perhatian pemerintah pusat untuk daerah.

Alasan itulah salah satunya yang mendasari munculnya gagasan bupati PPU saat ini untuk menjadikan PPU sebagai Serambinya Nusantara yang didukung seluruh lapisan masyakat di daerah dengan menggandeng Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Balikpapan. (*)


TAG

Tinggalkan Komentar