Tulis & Tekan Enter
images

Isran dan Hadi di tengah anak cucu.

Isran, I Love You

Catatan Rizal Effendi

RABU kemarin, 20 September 2023, hari istimewa bagi Gubernur Isran Noor. Itu adalah hari ulang tahunnya ke-66, sama dengan usia Provinsi Kaltim tahun ini. Isran dilahirkan di Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur, 20 September 1957.

Kata orang angka 66 itu adalah nomor malaikat. Simbol dari keluarga dan hubungan. Malaikat No 66 datang ketika kita menghadapi masalah sulit dalam keluarga atau hubungan dengan siapapun. Dia mewakili energi dari Yang Mahakuasa yang dikirimkan kepada kita oleh kekuatan superior.

Perayaan hari jadi Isran dikemas dengan acara silaturahmi dengan masyarakat Kaltim di Plenary Hall Sempaja Samarinda. Ribuan orang datang termasuk Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud dan tokoh spiritual Samarinda Seberang, Haji Muhyar. Sebagian membawa sekuntum bunga mawar. Dengan mata yang berkaca-kaca karena terharu, Isran didampingi anak dan cucunya.

Yang tidak hadir di tengah-tengah kebahagiaannya adalah Norbaiti. Dia istri tercinta Isran, yang meninggal dunia 24 Mei 2023. Banyak yang mengenangnya terutama sikap lembut dan senyum yang hangat saat mendampingi sang suami.

Suasana perayaan HUT ke-66 Isran Noor.

Acara ini sekaligus dirangkai dengan pamit resmi dia dan Hadi Mulyadi, yang 30 September nanti mengakhiri masa tugasnya sebagai gubernur dan wakil gubernur Kaltim masa bakti 2018-2023. “Aku cinta padamu rakyat Kaltim. I love you,” kata Isran, yang langsung disiarkan RRI Samarinda.

Hingga malam tadi masih juga belum diketahui siapa yang bakal menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim. Ada kemungkinan dalam kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Kaltim, yang diawali hari ini (21-23 September), dia sudah membawa atau memutuskan nama orangnya. Lalu menginstruksikan Mendagri melakukan pelantikan pada tanggal 30 September atau 1 Oktober bersama Pj gubernur daerah lain di Jakarta.

DPRD sudah mengirim 5 nama. Apakah dari 5 nama itu yang dipilih Presiden atau dari 3 nama lain, yang disodorkan Mendagri. Kita belum tahu. Sejauh ini kita juga tidak tahu soal ketiga nama yang dikeluarkan dari saku Mendagri.

Sedang kelima nama yang diputuskan Dewan adalah Drs H Alimuddin, M.Si (deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN), Prof Dr Phil H Kamaruddin Amin (dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag), Dr Akmal Malik, M.Si (dirjen Otda Kemendagri), Dr Sri Wahyuni, M.PP (sekdaprov Kaltim) dan Prof Dr Ir H Abdunnur, M.Si, IPU (rektor Unmul).

Kalau yang dipilih Presiden adalah Abdunnur, tentu kado istimewa bagi Unmul, yang 27 September nanti merayakan Dies Natalis ke-61. Apalagi ada rencana Jokowi mau menghadiri acara Dies Natalis universitas terbesar di Kalimantan ini. “Tapi masih tentatif,” kata Rektor ketika saya tanya kemarin.

Dijadwalkan hari ini Jokowi datang ke Kaltim. Dia mendarat di Bandara APT Pranoto Samarinda lalu meninjau Pasar Merdeka di Jl Merdeka, Kelurahan Sungai Pinang Dalam (Supida). Dulu saya sering belanja ke pasar itu, ketika saya masih tinggal di sana. Presiden ingin mengecek perkembangan harga terutama dengan kenaikan harga beras.

Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud dan Haji Muhyar juga hadir.

Dari Samarinda, Presiden naik heli menuju lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN) di Sepaku. Dia bermalam di sana. Acaranya mulai meninjau lokasi persemaian Mentawir, menanam pohon, inpounding (pengisian air) Waduk Sepaku, groundbreaking Hotel Nusantara, penandatanganan MoU Pertamina dan PSSI, menyaksikan pemasangan bilah Garuda di Istana Presiden, sampai menonton konser musik Apresiasi Nusantara.

Kabarnya ada 50-an artis dari Jakarta didatangkan. Mulai Band Gigi dengan vokalisnya Armand Maulana sampai Wika Salim, seorang aktris dan penyanyi dangdut, yang dikenal dengan penampilannya yang sensual. “Wah goyang Wika bisa menggetarkan tanah Nusantara,” kata seorang warga Sepaku tersenyum.

Presiden meninggalkan IKN hari Sabtu. Setelah meninjau persediaan beras di gudang Bulog Gunung Malang Balikpapan dan menyerahkan bantuan 300 paket sembako kepada penerima BLT, selanjutnya terbang balik ke Jakarta.

MOMENTUM INDAH

Dalam pekan-pekan terakhir ini Isran dan Hadi sudah berkeliling Kaltim. Terakhir mereka berkunjung ke Sendawar, Kutai Barat. “Ini momentum indah bagi kami bisa melepas Pak Isran dan Pak Hadi,” kata Bupati Kutai Barat FX Yapan.

Sambil membeli songkok Ulap Doyo khas kerajinan Dayak Benuaq, Isran dan Hadi berpamitan dengan warga Kubar dan Mahulu. Dia juga mendengarkan harapan warga agar jalan darat di wilayah mereka dituntaskan sehingga memudahkan perjalanan darat lintas kabupaten.

Tidak keliling Kaltim saja di akhir masa tugasnya. Bahkan Isran dan Hadi secara bergantian dengan anggota Dewan sempat terbang ke Eropa khususnya Belanda dan Swiss. “Perpisahan yang manis bersama Pak Gub dan Wagub,” kata anggota Dewan bahagia mengikuti perjalanan itu.

Isran ke Eropa memimpin delegasi Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI). Kebetulan dia ketuanya menggantikan Anies Baswedan. “Kunjungan kita dalam rangka meningkatkan kerjasama di bidang investasi, bisnis dan usaha lainnya,” jelasnya.

Dalam kesempatan pamit resmi kemarin, Isran mengaku masih banyak hal yang belum dapat dicapai oleh pemerintahannya bersama Hadi Mulyadi. “Masih banyak masyarakat yang belum mendapat perhatian, kesejahteraan, dan kesetaraan,” katanya jujur.

Saya sempat mengucapkan selamat kepada Isran.

Ia menjelaskan, lima tahun periode kepemimpinannya, memang lebih banyak difokuskan pada pembangunan sumber daya manusia (SDM). “Saya dan Wagub mempunyai obsesi membangun manusia Kaltim yang berkualitas, dan mempunyai daya saing yang tinggi dalam mengejar ketertinggalan,” kata Isran.

Acara silaturahmi bersama masyarakat Kaltim ditandai pula dengan penyerahan berbagai penghargaan termasuk pemberian beasiswa Kaltim Cemerlang. Wagub Hadi Mulyadi sempat pula bernyanyi bersama penyanyi Cakra Khan, yang sempat tampil di America’s Got Talent (AGT).

Hampir di seluruh wilayah Kaltim ada terpasang baliho menarik. Bukan berkaitan dengan kampanye Pemilu. Tapi gambar Isran dan Hadi, yang menyatakan pamit kepada rakyat Kaltim. “Kami Pamit,” begitu tertulis di balihonya.

Tidak seperti gubernur lainnya, yang sibuk mengangkat barang-barang pribadinya dari rumah dinas, sementara Isran santai-santai saja. Sebab selama ini dia memang tidak mendiami rumah dinasnya di Lamin Etam, tapi tetap tinggal di rumah pribadinya di kompleks perumahan Karpotek, Jl Adipura 21, Sungai Kunjang, Samarinda. Terima kasih Pak Isran dan Pak Hadi. Banyak warga menunggu “come back” lagi di 2024.(*)

 


TAG

Tinggalkan Komentar