Kaltimkita.com, BALIKPAPAN- Idris, sopir truk yang sudah mengantre kesekian kalinya di SPBU Kebun Sayur mengeluhkan kebijakan pemerintah daerah. Terutama jadwal operasional pengisian BBM solar untuk roda 6.
Truk roda 6 sendiri diperbolehkan mengisi BBM solar mulai pukul 22.00 hingga 05.00 Wita. Kondisi tersebut memberatkan bagi Idris yang seharian mesti bekerja kemudian disibukkan dengan mengisi solar.
"Karena malam ini jam istirahat, apabila dibukanya jam 10 malam. Itu kan jam istirahat, harusnya sudah tidur sama anak istri, kita masih di pom bensin (SPBU) mengantre. Hal ini tentunya sangat memberatkan sekali," katanya.
Sebagai pekerja di bidang logistik, tentu dia mesti melayani bongkar muat hingga pengiriman barang, pada pagi hari. Pekerjaannya kelar sore hari. Kemudian dilanjutkan mengantre hingga larut malam.
"Sekarang begini, kalau mobil kami tidak ada BBM, perut ini tidak bisa terisi. Kami ingin kayak normal lagi. Sehari hari saya membawa sembako dari pelabuhan. Kalau mobil saya sudah 2 ret ke Samarinda baru antre lagi. Tidak setiap hari," terangnya.
Hal ini tentunya sangat berpengaruh terhadap pendapatan sebagai supir truk. Karena ketika baru pulang mengantar barang, dan akan bongkar muat di pagi hari, solar di kendaraannya tidak cukup.
Sementara itu Camat Balikpapan Barat, Arif Fadilah mengatakan, ia sempat berdialog dengan warga, pasca berlakunya jam pengisian solar. Warga mengaku bersyukur ada perubahan yang cukup signifikan.
"Mereka bersyukur sudah ada perubahan yang dulunya pagi itu biasanya sudah ada antrean kendaraan, sekarang pagi-pagi tidak ada antrean. Keluhan mereka ini, antrean menganggu jalan. Mereka yang berjualan jadi ke tutupan. Bahkan, sudah dikasih ban untuk menghalangi parkir, malah digeser supir," tuturnya.
Sebagai informasi, jam pengisian BBM Solar bagi kendaraan roda 6 ini dimulai pada jam 22.00 Wita hingga 05.00 Wita pagi hari. Roda empat pribadi dan angkutan dilakukan pukul 07.00-12.00 Wita. (dil)
.jpg)
