KaltimKita.com, TANJUNG REDEB - Selama bulan suci ramadan, Dinas Pendidikan (Disdik) Berau menetapkan jadwal libur dan skema pembelajaran bagi siswa pada jenjang TK, SD dan SMP.
Untuk jadwal libur sekolah dimulaidari tanggal 26 Februari hingga 5 Maret 2025. Kemudian, pembelajaran di sekolah kembali mulai tanggal 6 - 25 Maret 2025.
Namun, selama bulan ramadan, jam pembelajaran akan dipangkas. Untuk jenjang SD, setiap jam pelajaran hanya berlangsung 25 menit, sementara jenjang SMP 30 menit.
Untuk jam masuk sekolah dimulai pukul 08.00 Wita dan siswa dipastikan pulang paling lambat pukul 12.00 Wita.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi I DPRD Berau, Sri Yulianawati Ningsih merespon positif kebijakan tersebut
Ia mengungkapkan, kebijakan yang dikeluarkan Disdik Berau itu cukup berimbang. Dengan mempertimbangkan antara pembelajaran sekolah dengan ibadah bulan suci ramadan.
“Kebijakan ini efektif. Waktu libur masih ada sambil belajar mengenal puasa Ramadan. Dan disekolah tetap belajar seperti biasa, tapi jam belajar dikurangi,” ungkapnya.
Politikus PPP ini menilai, jam masuk dan pulang sekolah memang harus ada kebijakan selama Ramadan. Pasalnya, setelah sahur dan sholat subuh kebiasaan anak-anak lanjut tidur.
“Kalau jam masuk sekolah sama seperti hari biasa, pasti berat bagi para siswa atau murid,” imbuhnya.
Terkait mata pelajaran yang berkaitan dengan latihan fisik seperti Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) dinilainya harus dihindari dan dijalankan dengan hanya penyampaian materi.
Ia menyarankan, pihak sekolah mengimbangi pendidikan keagamaan dan pendidikan sekolah pada umumnya.
"Lebih bagus jika pesantren kilat dikemas lebih baik lagi agar para siswa dapat ceria mengikutinya,” ucapnya.
Ia mengimbau seluruh sekolah agar dapat menjalankan kebijakan selama Ramadan yang dikeluarkan oleh Pemkab Berau melalui Disdik Berau.
“Beri kesempatan kepada seluruh siswanya untuk menjalankan ibadah puasa Ramadan ini dengan khusyuk,” tutupnya.(adv/gol)
.jpg)
