KaltimKita.com, TANJUNG REDEB - Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Berau, Arman Nofriansyah mendesak pemerintah daerah untuk melakukan kajian mendalam terkait pencairan bonus bagi atlet berprestasi di tingkat nasional dan internasional.
Menurutnya, atlet yang berprestasi di cabang olahraga tertentu seharusnya mendapatkan bonus tahunan sebagai bentuk apresiasi. "Dulu, misalnya, atlet yang meraih medali emas bisa mendapatkan Rp 5 juta, perak Rp 3 juta, dan perunggu Rp 2 juta," ujarnya.
Namun, Arman mengungkapkan, pada tahun ini, bonus untuk atlet berprestasi dari berbagai cabang olahraga (cabor) sudah tidak disalurkan lagi, baik oleh Pemerintah Daerah (Pemda) maupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
“Padahal, pemberian bonus kepada atlet merupakan salah satu cara untuk memotivasi mereka. Bonus ini penting untuk memberi semangat, terutama menjelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) tahun depan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Arman menyoroti minimnya perhatian pemerintah daerah terhadap pemberian bonus kepada atlet yang berprestasi di ajang Porprov yang diadakan setiap empat tahun sekali. "Terakhir kali ada bonus untuk PON (Pekan Olahraga Nasional), namun itu merupakan kewenangan KONI Kaltim atau Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur," jelasnya.
Sebagai politisi dari PKB, Arman meminta Pemda untuk lebih peka terhadap kebutuhan atlet dan memberikan dukungan yang lebih maksimal. “Setidaknya dengan adanya bonus, atlet bisa lebih termotivasi untuk berlatih dan mengikuti event olahraga lainnya,” tegasnya.
Meski demikian, Arman mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi yang diterimanya dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Berau, tahun depan akan ada anggaran khusus untuk bonus atlet berprestasi.
"Informasi yang saya terima dari Dispora, anggaran untuk bonus atlet sudah masuk dalam Anggaran Belanja Tambahan (ABT) tahun iniA. Harapannya, Dispora dapat lebih responsif dalam menanggapi keluhan atlet, pelatih, dan manajer," pungkasnya.(adv/gol)
.jpg)
