Kaltimkita.com, KUTAIKARTANEGARA – Era baru Kepemerintahan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang dipimpin oleh seorang mantan birokrat Edi Damansyah yang saat ini menjabat sebagi Bupati dan Wakilnya, Pengusaha milenial dari pesisir Kecamatan Samboja Rendi Solihin, mempunyai tugas dan tanggung jawab yang diemban dalam menjaga kepercayaan masyarakat.
Maka dari itu, keduannya berkomitmen untuk melayani dan memenuhi kebutuhan Dasar masyarakat Kukar, mulai dari air bersih, listrik 24 jam hingga pembangunan infrastruktur yang mereka terjemahkan dalam Visi Misi Inovatif, Daya saing dan Mandiri (Kukar Idaman),
Pamsimas Untuk Kebutuhan Air Bersih
Pamsimas merupakan platform pembangunan air minum dan sanitasi perdesaan yang dilaksanakan dengan pendekatan berbasis masyarakat, Inovasi ini yang terus digenjot sebagai langkah alternatif wilayah desa yang tidak tersentuh oleh PDAM.
Bupati Kukar Edi Damansyah mengungkapkan dari 193 desa dan 44 kelurahan yang baru terlayani sarana air bersih melalui Perumda Tirta Mahakam, baru 123 desa dan 44 kelurahan. Ini tentu menjadi tanggungjawab bersama untuk dapat memberikan pelayanan air bersih dengan beberapa metode pengolahan baik dari program Pamsimas dan selanjutnya akan dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
"Saya berharap melalui OPD teknis yang membidangi air bersih, bersama dengan Perumda Tirta Mahakam, dapat memastikan bahwa pelayanan air bersih ini bisa diberikan secara merata kepada seluruh masyarakat Kab Kukar pada tahun 2023," kata Edi.
Edi juga mengatakan, dirinya sudah meminta Direktur Utama PDAM Tirta Mahakam untuk melakukan kerja sama. Salah satunya dalam hal pendampingan, agar teknis pengolahan air bisa semakin berkualitas ke depannya.
Dirinya telah berkomitmen untuk menuntaskan pemenuhan kebutuhan dasar air bersih itu, yang akan diselesaikan secara bertahap.
“Insya Allah, saya sudah berniat ini menjadi kebutuhan pokok secara bertahap saya tuntaskan ini di Kukar,” tegasnya.
Masyarakat Mulai Merasakan Listrik 24 Jam LewaT Program “ Terang Kampugku”
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) memprioritaskan program “ Terang Kampungku” dimana masyarakat khususnya di desa yang selama ini belum teraliri listrik 24 jam.
Bekerja sama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjadi langkah serius Pemkab Kukar dalam mewujudkan keinginan masyarakat. Edi Damansyah menjelaskan, saat ini ketersediaan listrik pada 14 desa hanya sampai 12 jam saat malam. Suplai aliran listrik itu bersumber dari pembangkit listrik desa (PLTD) yang dikelola PLN, serta ada pula dari jaringan PLN hasil kerja sama dengan PT Rea Kaltim, menggunakan pengolahan limbah yang diubah menjadi energi.
"Sebetulnya kalau masalah penyediaan energi yang disampaikan pada kami melalui teman - teman PLN mencukupi, tetapi karena dorongan bersama, ini (menjadi) kerja sama Pemkab Kukar dengan PLN sehingga desa - desa yang tadinya 12 jam meningkat menjadi 24 jam,” tuturnya.
Dampak yang dirasakan jika warga merasakan listrik siang hingga malam akan sangat berpengaruh pada perekonomian.
“Contohnya warung - warung yang selama ini kesulitan menyediakan es batu sekarang sudah bisa bikin sendiri, dan juga kegiatan - kegiatan yang lain dapat berjalan,” imbuhnya.
Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri baginya, karena Edi mengakui masih ada beberapa desa yang masuk kategori remot area atau belum tersedia fasilitas dari PLN. "Ini yang kita tuntaskan ke depan dengan konsep penyediaan listrik tenaga surya atau komunal, seperti yang kita lakukan di Muara Enggelam," tandasnya.
Wajah Baru Kukar Melalui Pembangunan Infrastruktur
Wakil Bupati (Wabup) Kukar Rendi Solihin belakangan ini terlihat sibuk berkeliling ke beberapa kecamatan untuk meninjau titik lokasi pembangunan infrastruktur yang menjadi salah satu program prioritas untuk merubah wajah baru di Kukar menjadi lebih baik.
Seperti meresmikan Jembatan penghubung Teluk Dalam – Muara Jawa Ulu, meninjau ruas jalan penghubung Kecamatan Muara Jawa dan Kecamatan Samboja, melakukan mitigasi Penanggulangan banjir di Kecamatan Sangasanga, Kembang Janggut dan Samboja.
Selain itu, Jembatan penghubung Desa Anggana menuju Kutai Lama, merealisasikan infrastruktur jalan di Desa Sidomulyo, peningkatan jalan di Kecamatan Muara Jawa, merespon cepat kerusakan Jembatan Sambera Muara Badak,hingga ke Desa Sallo Cella terkait pembanguna jalan jembatan penghubung antara Desa Saiki- Salo Palai.
Rendi mengakui infrastruktur di Kutai Kartanegara secara perlahan akan terus di perbaiki dan evaluasi, karena hal tersebut dapat memperlancar mobilitas masyarakat.
Beberapa hal yang sudah dilakukannya seperti diatas dan tentu masih banyak lagi, ia akan menyelesaikannya pada tahun ini. Menurutnya, ini sebagai bentuk keseriusan dalam pengawasan proyek sarana dan prasarana yang menggunakan APBD Maupun Dana Alokasi Khusu (DAK)
Wabup Rendi pun telah berkomunikasi dengan konsultan, pengawas, juga rekan penyedia jasanya, bahwa mereka menyanggupi untuk menyelesaikannya tepat waktu. Dia menginginkan agar sejak tahun 2021 ini hingga seterusnya tidak ada proyek yang mangkrak
"Karena sangat tidak baik bagi pembangunan yang ada di Kukar, karena inii kewajiban penuh sebagai Kepala Daerah untuk memastikan semua progres berjalan dengan baik dan tepat waktu,” Tegasnya.
Dia tidak menghendaki hal tersebut sampai menjadi beban daerah karena mangkraknya suatu proyek akan mengganggu keuangan APBD Kukar. Dari proyek-proyek tadi, semuanya merupakan prioritas utama dan sangat penting bagi masyarakat.
“Pemkab Kukar akan memberikan sanksi berupa blacklist (daftar hitam) kepada kontraktor, penyedia proyek yang tidak menepati waktu yang sudah ditentukan,” jelasnya.
Ia juga meminta partisipasi seluruh masyarakat untuk ikut mengontrol dan melaporkan apabila ada proyek yang mangkrak, dan jalan – jalan rusak, tutupnya. (adv/ian)