KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Ketua Induk Satuan Pasukan Adat Kutai Remaong Kepatihan Selatan, Doni Hermawan sangat menyambut positif kehadiran Ibu Kota Negara di Kaltim. Tentunya ini menjadi pusat perhatian secara nasional.
Ya adanya IKN, tentu akan ada percepatan pembangunan wilayah di IKN maupun di daerah penyangga. Dua wilayah yang akan mendapatkan percepatan pembangunan yakni di wilayah Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura dan Kesultanan Paser.
“Dengan rencana pembangunan IKN, harapannya pemerintah lebih siap memfasilitasi serta merangkul terutama tentang kearifan lokal Karena dengan banyak nya keragaman suku, suku asli pribumi paling tidak diutamakan dengan hak-hak tanah wilayah adat serta budaya dan adat istiadat nya,“ jelas Doni Hermawan.
Pun dengan persiapan SDM, saat ini hal tersebut paling penting. Terutama bagi mereka yang bertempat tinggal di kabupaten atau desa yang akses nya sulit dijangkau. ”Ketersediaan terhadap wadah untuk meningkatkan SDM juga kurang. Hal ini juga harus difokuskan, agar warga lokal tidak dipinggirkan dan bisa dimaksimalkan,“ ujarnya.
Memang, dikatakan mau tidak mau atau suka atau tidak suka pembangunan IKN akan berjalan. Bahkan dampak positif dan negatif juga akan dirasakan.
Dari segi negatif, jika pemerintah tidak siap akan hal ini tentu akan terjadi gesekan. Mengingat aka ada perambahan hutan, terutama hutan adat. Pun hal lain yang dapat menimbulkan gesekan.
”Paling tidak, pemerintah pusat mau merangkul warga lokal. Termasuk pembangunan bisa bersinergi. Tinggal mengatur dan mengemas nya bersama para pakar di bidangnya,“ katanya.
Ia pun berharap hadirnya IKN tidak mengubah dan menggeser kearifan lokal baik terkait adat istiadat maupun budaya. Namun, bagaimana IKN nanti bisa bersinergi menjadi akulutarasi budaya sehingga ada pengembangan tapi tidak mengubah budaya itu sendiri.
”Ini hal paling utama, karena kami punya keadatan. Adat ini bagian dari jati diri bangsa. Sebelum menjadi negara Indonesia, kita adalah kerajaan-kerajaan yang punya kearifan lokal masing-masing. Jadi negara yang kuat adalah negara yang tidak melupakan sejarah dan budayanya. Karena ada masa keemasan di dalamnya,“ pungkasnya. (and)