Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Mahasiswa Universitas Mulia Balikpapan yang tergabung dalam tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) berhasil mengimplementasikan sistem penyiraman otomatis berbasis Internet of Things (IoT) di Kelurahan Lamaru, Kalimantan Timur. Program ini tidak hanya berfokus pada pertanian, tetapi juga dikembangkan ke berbagai bidang lain seperti edukasi teknologi, pengembangan potensi pariwisata, dan peningkatan kesadaran lingkungan.
Dalam aspek edukasi teknologi, tim KKN memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat mengenai penggunaan IoT untuk meningkatkan literasi teknologi. Ketua tim KKN, Muhammad As'ad Durrofiqi, menjelaskan bahwa awalnya masyarakat cukup skeptis terhadap teknologi ini.
“Banyak warga yang belum familiar dengan teknologi IoT, tetapi setelah melihat manfaatnya, mereka mulai antusias. Kami menggunakan metode penyampaian yang sederhana dan melakukan sosialisasi secara individu agar lebih mudah dipahami,” ujarnya.
Selain itu, Kelurahan Lamaru memiliki potensi pariwisata yang besar, termasuk destinasi seperti Pantai Manggar, Pantai Lamaru, dan Pantai Ambalat. Tim KKN berupaya mengintegrasikan teknologi IoT dalam pengelolaan area wisata, seperti sistem irigasi otomatis untuk taman dan ruang hijau agar lebih terawat dan menarik bagi pengunjung.
“Kami berencana menggunakan teknologi IoT untuk mengelola sistem irigasi di taman dan area hijau di sekitar destinasi wisata. Ini akan membuat lokasi wisata lebih menarik dan terawat,” tambah Fiqi.
Di samping itu, program KKN juga mencakup kampanye penghijauan dan penanaman pohon di area publik guna meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian lingkungan.
“Kampanye penghijauan penting karena Kelurahan Lamaru memiliki banyak lahan yang bisa dimanfaatkan untuk penghijauan. Kami melakukan penanaman pohon dan edukasi tentang pentingnya menjaga lingkungan,” jelas Fiqi.
Program ini telah memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Sistem penyiraman otomatis membantu warga menghemat waktu dan tenaga, serta meningkatkan produktivitas pertanian. Fiqi menceritakan bahwa masyarakat mulai merasakan manfaatnya, terutama dalam hal efisiensi waktu dan tenaga dalam menyiram tanaman. Beberapa warga bahkan tertarik untuk mempelajari teknologi lebih lanjut. Salah satu warga, Ibu Siti, mengaku sangat terbantu dengan sistem penyiraman otomatis ini.
“Saya tidak perlu lagi bangun pagi untuk menyiram tanaman. Sistem ini sangat membantu,” ujarnya.
Tim KKN berharap program ini dapat terus dikembangkan dan diadopsi oleh wilayah lain di Balikpapan.
“Kami berharap sistem penyiraman otomatis ini bisa menjadi model untuk pengembangan serupa di daerah lain,” ujar Fiqi.
Ia juga menambahkan bahwa tim berencana membuat dokumentasi lengkap tentang program ini agar bisa diadopsi oleh pihak lain. Sebagai bagian dari penutupan program KKN, akan diadakan acara sosialisasi besar yang diharapkan akan dihadiri oleh instansi dari RT, kelurahan, kecamatan, serta instansi yang bekerja sama dan beberapa sponsor kegiatan.
“Kami ingin program ini tidak berhenti di Kelurahan Lamaru, tetapi bisa memberikan manfaat lebih luas,” tutupnya.(vq/bie)