KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Balikpapan dipastikan hanya calon tunggal yakni pasangan Rahmad Mas'ud-Thohari Aziz. Seiring setelah melalui serangkaian sosialisasi serta perpanjangan waktu pendaftaran calon kepala daerah, KPU Balikpapan akhirnya menutup perpanjangan pendaftaran bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Balikpapan pada Minggu malam (13/9/2020) pukul 00:00 Wita.
Melihat kondisi ini, mencuat dukungan kotak kosong. Beredar dimana-mana spanduk dukungan tersebut dari sebagian masyarakat.
Menanggapi itu, Sulton Fahruddin mengatakan andai kemenangan kotak kosong terjadi, tentu bakal menjadi bencana bagi Balikpapan. Karena begitu penunjukan dialihkan ke Pelaksana Tugas (Plt), maka produk apapun di pemerintah kota tidak bisa disahkan. Karena produk hukum nya hanya diajukan oleh definitif.
"Bila kemenangan kotak kosong, maka penunjukan Plt dari Menteri Dalam Negeri. Mendagri tentu mewakili kepentingan pusat bukan kepentingan Balikpapan,” kata Sulton Fahruddin.
Dikatakan, figur Plt sejatinya bukan keterwakilan figur yang dicalonkan partai politik yang konsekuensinya adalah untuk masyarakat umum. Sehingga dengan begitu masyarakat umum belum tentu bisa diperjuangkan. ”Minimal dengan memilih calon dari partai politik, maka tetap memperjuangkan mandat rakyat,” jelasnya.
Nah, Sulton mengatakan menjadi pertanyaan yakni kemana arah Balikpapan untuk lima tahun kedepan ketika kotak kosong menang. Karena kotak kosong tidak memiliki visi dan misi apapun.
”Memilih pemimpin itu manusia. Syukur-syukur yang memiliki kepribadian seperti Rasulullah yang amanah, Siddiq, Fathanah dan Tabligh,” pungkasnya. (tim)