Kaltimkita.com, JAKARTA - #SOS-18112021- Sudah jatuh tertimpa tangga dan juga ketiban genteng. Begitulah takdir yang menimpa @ahhaps.fc @psgpati_update di #liga2indonesia2021.
Langkah hukum yang diambil demi mendapatkan keadilan dari putusan Komite Disiplin @pssi yang menghukum mereka kalah 0-3 dari @persisofficial, pengurangan 3 poin dan denda Rp 90 juta karena dianggap memainkan pemain tidak sah atas nama @gedesukadana bertepuk sebelah tangan.
Komite Banding PSSI justeru menguatkan putusan Komding. Padahal, dalam sidang dan amar putusan yang diberikan ada fakta hukum yang seharusnya meringankan atau mengurangi jumlah hukuman.
Dalam salinan amar putusan yang dijadikan pertimbangan, pada poin 3 disebutkan bahwa Komding telah mendengarkan keterangan Match Commisioner (MC) atas nama MARDI yang mengakui kekeliruannya dan ditemukan fakta ada masalah dalam sistem IT @pt_lib dimana I Gede Sukadana muncul dalam daftar pemain dan DINYATAKAN SAH DALAM SISTEM DATA LIB.
Anehnya, pertimbangan hukum Komding tidak sinkron dengan putusan yang diambil. Ini sungguh lelucon hukum di #sepakbolanasional. Apalagi, sebelum Komding bersidang #SaveOurSoccer menemukan fakta ada personalia #PSSI dan LIB yang sudah lebih dulu yakin bahwa banding tidak akan dikabulkan.
Ini secara tidak langsung sudah intervensi hukum. Padahal, lembaga yudisial itu independen. Tidak ada yang boleh tahu putusan kecuali mereka sendiri.
Harusnya Komding jeli menyikapi kasus ini. Bahwa kesalahan tidak semata dari #PSG #ahhapspati yang dikelola @attahalilintar dan @putrasiregarr17.
Kesalahan juga melibatkan MC dan juga #LIB. Harusnya ada keringanan hukum. Misalnya, pengurangan poin 3 saja, dinyatakan kalah 0-3, atau denda Rp 90 juta saja atau kombinasi dari ketiganya mengingat ini kesalahan kolektif.
MC dan LIB juga harus dihukum karena mengizinkan Sukadana bermain.
Nah, kalau seperti ini putusannya wajar bila ada yang menganggap SEMUA INI DAGELAN! Apalagi #liga2 menyisakan dua laga menentukan. Empat Grup jadi ketat baik di zona 8 Besar maupun degradasi.
Jangan sampai jargon sepakbola NPWP (NOMOR PIRO, WANI PIRO) menjadi kenyataan. Ini harus jadi introspeksi bersama. #akmal #akmalmarhali. (*)